Langsung ke konten utama

[FANFIC] Three Idiot's - Last Chapter



Three Idiot's
Main Cast: Kang Jiyoung, Kim Jongin, Oh Sehun
Support Cast: Park Chanyeol, Choi Sulli, Han Seungyun, Jung Ilhoon, Jung Krystal, Lee Jieun 
Pairing: Kai/Jiyoung, Sehun/Jiyoung, Chanyeol/Jiyoung
Genre: romance, comedy, friendship.
Lenght: Chapter
Author: yrp
Summary: Ketiga sahabat tak terpisahkan memulai kehidupan baru dengan tinggal satu atap. Membuat mereka bisa makin merasakan kedekatan mereka. Tapi bagaimana jika persahabatan mereka ternodai oleh cinta?




Semua berjalan begitu cepat, ujian kenaikan sudah selesai. Jiyoung dan Kai yang selama ini dibantu Sehun dalam belajar, dan percaya atau tidak semua rangkuman Sehun benar-benar sakti. Rangkuman itu benar-benar membantu ketika mereka mengerjakan soal. Jiyoung, Kai dan Sehun membuang nafas lega ketika akhirnya ujian sudah selesai. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan bersama Yun dan yang lainnya. Makan malam di rumah Sulli. Sehun tidak mau menyia-yiakan waktu bersama sahabatnya, mengingat sebentar lagi Sehun akan segera terbang ke Jepang.
            “Tidak bisa dipercaya sudah satu tahun kita bersama.” Kata Krystal ceria.
            “Tapi ada yang kurang, harusnya kita mengundang Chanyeol hyung dan Jieun noona.” Sahur Ilhoon asal.
            “Kau ingin membuat perang dunia ketiga?” balas Kai dan membuat semuanya tertawa. Malam itu benar-benar hangat, Sehun berjanji tidak akan melupakan malam itu. Sehun menarik Jiyoung dalam rangkulannya, Jiyoung hanya diam dan menurut.
            “Kai, jangan marah!” kata Ilhoon seraya menunjuk Sehun dan Jiyoung dengan dagunya. Kai hanya mengacungkan jempolnya seraya tersenyum.

            Sehun memeriksa kamarnya yang hampir kosong. Besok Sehun akan berangkat ke Jepang. Sehun sudah berpamitan pada teman-teman di sekolahnya, tapi satu, Sehun tidak sanggup mengucap perpisahan pada Jiyoung.
            “Sehun-ah!” Jiyoung masuk dan melihat kamar yang hampir kosong itu.
            “Jing...”
            “Jam berapa besok kau berangkat?” tanya Jiyoung membuat Sehun mengerutkan kening.
            “Sembilan.” Sehun memberi isyarat agar Jiyoung mendekat, “Kai memberitahumu?” Sehun memeluknya dan Jiyoung hanya mengangguk.
            “Malam ini kita tidur di kamarku ya.” kata Jiyoung membuat Sehun makin tidak tega meninggalkan Jiyoung.

            Ketiganya diam seraya menatap langit-langit kamar Jiyoung. Semua berjalan begitu cepat. Akhirnya hari itu datang, dimana Sehun akan pergi sampai mereka lulus sekolah.
            “Jangan lupa untuk selalu memberi kabarmu pada kami.” Kai berkata membuat suasana makin canggung.
            “Kau harus belajar dengan sungguh-sungguh disana. Jangan cari pacar!” kalimat Jiyoung membuat Sehun dan Kai tertawa lirih. “Aku tidak bisa menjagamu disana.”
            “Kau juga, jangan kemana-mana sendiri. Traumamu itu parah, pastikan Kai mengantarmu. Atau kau bisa meminta bantuan Chanyeol hyung.” Jelas Sehun.
            “Tidak perlu Chanyeol hyung, aku saja!” kata Kai.
            “Ilhoon juga bisa.” Sahut Jiyoung.
            “Jangan, nanti kau dibawa ngebut sama Ilhoon.” Jawab Sehun.
            “Kalau begitu Yun.”
            “Jangan juga, Krystal bisa membunuhmu.” Sela Kai.
            “Kalau begitu memang hanya Kai. Kau jangan lalai menjaga Jiyoung!” Sehun melempar boneka pada Kai.
            “Aku tau aku tau.” Kai memukul Sehun dengan guling. Mereka tertawa, mencoba menghilangkan rasa sedih yang ada dalam diri mereka. Malam semakin larut, tanpa terasa mereka terlelap.
***
            Jiyoung masih belum mau melepas pelukannya, Sehun dengan sabar mengelus rambut panjang Jiyoung yang terurai, membiarkan tangis gadis itu pecah. Ya, ini sebuah perpisahan. Orangtua Sehun, Kai dan Jiyoung juga ikut mengantar Sehun ke bandara. Yun, Krystal, Sulli, Ilhoon, Chanyeol dan bahkan Jieun juga ikut melepas kepergian Sehun ke Jepang. Memang membanggakan, tapi tidak bisa dipungkiri merasa juga sedih.
            “Sudah Jing jangan menangis.” Kai berbisik pada Jiyoung yang menggeleng dalam pelukan Sehun.
            “Hanya dua tahun, itu tidak akan terasa.” Sehun mencoba bicara pada Jiyoung.
            “Jangan pergi!” kata Jiyoung, kalimat itu keluar begitu saja. Setelah sekian lama Jiyoung berusaha untuk tidak mengucapkannya, akhirnya itu terucap juga.
            “Jing, Sehun harus berangkat. Ayo sayang.” Omma Jiyoung dengan perlahan menarik Jiyoung agar melepas pelukannya pada Sehun. Sehun tersenyum pada Jiyoung.
            “Baik-baik dengan Kai ya!” Sehun mengacak poni Jiyoung dan membuat Jiyoung makin menangis. “Jangan bertengkar terus.” Sehun mengecup kening Jiyoung. Sehun berpamitan pada yang lain, memeluk mereka sekilas dan terus tersenyum. Appa dan ommanya memeluk Sehun erat melepas kepergian anak kesayangan mereka.
            “Belajar dengan baik, jangan kecewakan semua yang menyayangimu disini.” Pesan Jieun membuat Sehun tersenyum. Sehun juga berpamitan pada yang lain, Ilhoon tak berhenti menggodanya agar segera mendapatkan gadis Jepang setelah Sehun disana. Kemudian Sehun menatap Kai yang juga menatapnya.
            “Oh Sehun, jangan lupa semua pesanku!” kata Kai. Sehun memeluknya sekilas.
            “Aku percaya padamu, jangan sampai kau membuat Jiyoung menangis lagi. Aku tidak akan memberimu kesempatan bersamanya lagi.” Kata Sehun dan Kai hanya mengangguk.
            “Hun hati-hati!” Jiyoung memeluknya lagi. Sehun melepasnya perlahan, tersenyum pada Jiyoung.
            “Semuanya aku berangkat.” Sehun melangkah menjauh dari mereka. Jiyoung bisa melihat Sehun dengan usahanya tersenyum. Jiyoung ingin mengejarnya dan membuat Sehun tetap tinggal, tapi Jiyoung juga tidak ingin merusak mimpi Sehun.
            “Semuanya akan baik-baik saja.” Kai memeluknya dari belakang. Ya, semua akan baik-baik saja...
***
            Kai mengajak Jiyoung ke pantai sore itu, membiarkan gadis itu bermain ombak. Meskipun dia tau dalam hatinya masih sedih melepas sahabatnya pergi. Kai mengabadikan moment Jiyoung ketika dia berkejaran dengan ombak dan tertawa lepas. Matanya masih sembab karena menangis, tapi setidaknya gadis itu menunjukkan senyumnya sore itu.
            “Jing, aku akan mengirimnya ke Sehun.” Kai memberi isyarat agar Jiyoung berbicara pada camera.
            “Benarkah, itu sudah menyala?” Jiyoung melambai pada camera.
            “Tentu saja.” Jawab Kai.
            “Sehun-ah! Belajar dengan baik dan pulanglah sesegera mungkin! Aku dan Kai dipantai sekarang. Menunggu matahari terbenam, kau pasti sangat iri!” Jiyoung tersenyum pada camera.
            “Sehun lihatlah gadis ini, dia sangat cantik kan? Tapi kenapa aku baru meyadarinya?” goda Kai seraya mendekatkan camera pada wajah Jiyoung. Jiyoung terbahak mendengarnya.
            “Sehun-ah, Kai selalu menggangguku. Sebaiknya kau cepat pulang!” Jiyoung berlari dan Kai mengejarnya. Mereka tertawa, bermain ombak dan pasir.
            “Oh Sehun maaf, aku harus mematikannya sekarang. Lain kali aku akan mengirim video yang lain. Bye!” Kai melambai pada camera dan mematikannya.

            Kai dan Jiyoung duduk di pasir, membiarkan diri mereka bermandikan cahaya orange khas matahari terbenam.
            “Dua tahun, bukankah itu sangat lama?” Jiyoung berkata sambil terus menatap ombak di depannya.
            “Itu akan berjalan dengan cepat.”
            “Ah, kita akan kesusahan tanpa Sehun. Tapi tenang saja, aku akan mengajarimu semua pelajaran yang tidak kau mengerti.” Jiyoung memeluk Kai.
            “Kau juga tenang saja, aku akan selalu menjagamu dan tidak akan membuatmu menangis lagi.” Sesuai janjiku pada Sehun, lanjut Kai dalam hati.
            “Aku selalu merasa bersalah setiap mengingat kejadian saat kau meninggalkan rumah. Aku minta maaf.” Kata Jiyoung membuat Kai mengingat kejadian itu. Dimana dia melihat Sehun mencium Jiyoung.
            “Dan setelah kejadian itu harusnya kau tau perasaanku padamu.” Kai melihat Jiyoung mengangguk. “Tapi kita tidak pernah benar-benar membicarakan perasaan kita satu sama lain.”
            “Lalu?” tanya Jiyoung polos membuat Kai ingin melempar Jiyoung ke laut hingga dia hilang terseret ombak.
            “Aku menyukaimu Kang Jiyoung, bukan sebagai Jiyoung sahabatku yang selalu marah ketika aku berdekatan dengan gadis lain. Tapi sebagai Kang Jiyoung yang aku cintai lebih dari seorang sahabat. Ya, aku mencintaimu.” Kai menatap Jiyoung dalam dan tulus.
            “....” Jiyoung membalas tatapan itu.
            “Dan Sehun juga sudah mengetahuinya. Apa kau mau jadi pacarku?” tanya Kai, Jiyoung ingin tertawa tetapi dia tidak melihat lelucon dimata Kai. Kali ini, Kai berbicara serius padanya. Jiyoung mengangguk.
            “Kim Jongin saranghae!” Jiyoung menjawab dengan senyum. Kai tidak bisa menggambarkan kebahagiaannya saat itu. Kai memeluk Jiyoung kemudian mencium bibir Jiyoung dengan lembut.
            “Aku berjanji tidak akan melakukan hal bodoh lagi, Jing saranghae!” Kai berkata di sela ciumannya. Keduanya tersenyum dengan kening yang saling bertemu. Kemudian Kai mempertemukan bibir mereka lagi.
***
            Selama liburan sekolah, Jiyoung dan Kai menghabiskan waktu di kota mereka. Kai dan Jiyoung sering berkeliling kota, mengingat masa kecil mereka dulu bersama dengan Sehun. Jiyoung ingat ketika dia menangis karena Kai dan Sehun meninggalkannya di taman sendirian sedangkan Kai dan Sehun bermain dengan teman laki-laki mereka. Itu semua membuat Jiyoung tersenyum dan rindu masa itu.
            Sekarang kemanapun mereka pergi Kai selalu membawa camera. Kai juga aktif mengirim semua fotonya atau foto Jiyoung pada Sehun. Beberapa video juga mereka kirim. Tapi Sehun hanya menjawabnya sekali, Sehun bilang dia masih sangat sibuk karena harus mengurus segala macam ini itu setelah dia sampai di Jepang.
            Dan ketika liburan sudah usai, Kai dan Jiyoung sadar apartemen mereka benar-benar besar. Dengan tanpa Sehun disini, apartemen itu terasa makin besar. Oleh karenanya tak jarang teman-teman mereka menginap disana. Dan Ilhoon sebagai sahabat mereka yang paling sering tidur disana.
            “Jing! Jing! Cepat kesini!” teriak Kai dari dalam kamarnya. Dengan malas Jiyoung memenuhi panggilan Kai.
            “Apa? Kau lapar lagi?” tanya Jiyoung asal, tapi kemudian matanya begitu hidup saat melihat Sehun di layar laptop Kai. “Sehun-ah!”
            “Dia sudah datang, apa kabar Jing?” Sehun tersenyum di seberang sana.
            “Kenapa kau baru membalas sekarang? Sesibuk apa kau disana? Atau jangan-jangan kau sudah punya pacar?” Jiyoung membururnya dengan pertanyaan.
            “Aku sangat sibuk Jing, banyak yang harus di urus. Bahkan aku tidak merasakan liburan karena harus mengurus berbagai berkas. Tidak sepertimu yang jalan-jalan terus dengan Kai.” tuduh Sehun membuat Jiyoung malu, Kai terkikik.
            “Pasti kau sudah punya pacar!” tuduh Jiyoung lagi.
            “Bukannya kau yang punya pacar. Anak hitam itu sudah menceritakan semuanya.” Kata Sehun, spontan Jiyoung menatap Kai tajam yang sekarang hanya tersenyum bodoh.
            “Aku hanya menceritakan kisah cintaku pada sahabatku.” Bela Kai membuat Sehun terbahak di seberang sana. Jiyoung memukulinya.
            “Aku bilang jangan beritahu Sehun dulu!”
            “Sudahlah Jing, baik-baik sama pacarmu.” Goda Sehun membuat Jiyoung menunduk karena malu.
            “Sehun-ah, kau tetap menjadi bagian dariku.” Kata Jiyoung kemudian.
            “Apa kalian selalu bertengkar seperti itu?” tanya Sehun, Jiyoung hendak menjawab tapi Kai segera menyelanya.
            “Tidak, biasanya kami ciuman!” jawab Kai asal.
            Plak!
            Sebuah pukulan mendarat di pipi Kai, Jiyoung tersenyum bodoh pada Sehun yang terbahak sekarang.
            “Jangan dengarkan Jongin, dia tetap bodoh seperti dulu.” Kata Jiyoung sambil menjambak rambut Kai. Kai meronta kesakitan sekarang, tapi Jiyoung tidak peduli.
            “Hahaha, aku mengerti semuanya Jing. Jangan lupa dengan belajar kalian, sampaikan salamku pada yang lainnya.” Kata Sehun.
            “Baiklah, bye Oh Sehun. Cepat pulang dan bawa oleh-oleh yang banyak.” Kata Kai setelah berhasil bebas dari Jiyoung.
            “Kami merindukanmu Oh Sehun. Jaga dirimu disana!” Jiyoung melambai sebelum memutuskan video call mereka.
***
            “Ayo Jing kita bisa terlambat!” Kai membuka pintu kamar Jiyoung dan mendapatinya masih sibuk di depan cermin.
            “Sebentar Kai.” rengek Jiyoung kesal.
            “Sudah cantik, ayo berangkat sekarang!” Kai berhasil membawa Jiyoung keluar. Hari ini hari kelulusan mereka.
            Sekolah menjadi hiruk pikuk dan lebih ramai dari biasanya. banyak mobil terpakir disana, tawa ceria murid disana, dan senyum bangga orangtua mereka. Kai dan Jiyoung memisahkan diri dari orangtua mereka dan bergabung dengan teman-teman mereka.
            “Kalian lama sekali? Acara sudah hampir mulai.” Bisik Sulli ketika Kai dan Jiyoung bergabung.
            “Jiyoung sangat lamban.” Jawab Kai, Jiyoung hanya meliriknya kemudian kembali melihat ke depan.
            Semuanya menikmati acara dari awal hingga akhir, sampai pengumuman yang di tunggu akhirnya datang. Yaitu pengumuman siapa murid dengan lulusan terbaik. Tidak ada yang heran ketika nama Krystal yang dipanggil sebagai lulusan terbaik. Di nomor dua mereka bisa mendengar nama lain dipanggil. Dan sebagai lulusan terbaik ketiga, nama Jiyoung yang dipanggil. Jiyoung tidak percaya jika Sulli dan Kai tidak menyuruhnya segera maju ke depan. Jiyoung tersenyum, metode cara belajar yang diajarkan Sehun dulu masih dia pakai dan membuahkan hasil.
            Kemudian pengumuman bagi siswa berprestasi yang berhasil masuk universitas tanpa tes apapun. Yun menjadi salah satu murid berprestasi di bidang musik dipanggil, dia mendapat beasiswa di salah satu universitas di Korea dengan jurusan musik. Krystal tidak berhenti berkata bahwa dia sangat bangga pada Yun. Dan siapa sangka? Tukang bikin onar di sekolah dan siswa yang menjadi pujaan siswi di sekolah juga dipanggil. Ya, Kim Jongin diterima salah satu universitas dengan jurusan Teknik Informasi dan Komunukasi. Kai langsung tersenyum dengan sombongnya pada Jiyoung. Tidak ada yang percaya memang...
            Setelah acara selesai, semua siswa sibuk untuk mengabadikan moment dengan berfoto bersama. Sudah tidak tau berapa siswi yang mendapat teriakan Jiyoung karena ingin foto dengan Kai. Kai dengan coolnya menolak dengan terus merangkulkan lengannya di pundak Jiyoung. Dan begitu juga dengan Krystal, sepertinya Krystal sudah tertular penyakit buruk Jiyoung, dengan melarang Yun berdekatan dengan gadis manapun.
            Sulli dan Ilhoon berkali-kali meledek bahwa mereka semua pasangan paling aneh di dunia. Tapi dua pasangan itu malah bangga mendapat predikat aneh dari Sulli dan Ilhoon.
            Sehun-ah, kau tidak akan percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Kai mendapat beasiswa!! Aku juga tidak percaya, tapi ini benar terjadi. Yun juga mendapatkan beasiswa dan Krystal menjadi lulusan terbaik. Dan satu lagi, Ilhoon dan Sulli, ternyata selama ini mereka berusaha untuk membuka sebuah khursus dance. Dan besok adalah peresmian tempat khursus mereka. Oh ya, tadi aku melihat Jieun eonni juga datang. Kkk
 Bagaimana denganmu? Kapan kau akan kembali? Aku yakin kau juga akan menjadi lulusan terbaik disana. Cepat pulang, Oh Sehun!!!
            Jiyoung mengirim email untuk Sehun. Tidak lupa dia juga menyertakan foto-foto kelulusan mereka.
***
            Chu~
            Kai merasakan kecupan dipipinya, dengan susah payah Kai mncoba membuka mata dan mendapati Jiyoung sudah ada di kamarnya.
            “Selamat pagi, hari ini aku akan pergi. Kau ikut tidak? Jika kau tidak segera bangun aku akan pergi tanpamu.” Kata Jiyoung ceria.
            “Kau mau pergi kemana?” Kai mengucek matanya.
            “Entahlah, berkeliling kota.” Kai merasa keceriaan Jiyoung tidak biasa.
            “Dengan siapa?”
            “Denganku! Cepat bangun atau aku akan pergi berdua dengan pacarmu!” suara yang sudah lama tidak Kai dengar. Kai melihat Sehun dengan santai bersandar di pintu, tersenyum seraya melihatnya. Menurut Kai, Sehun jauh lebih tampan dari terakhir dia melihatnya.
            “Brengsek kau sudah kembali? Kenapa tidak memberi kabar?” Kai melempar bantal dan dihindari sempurna oleh Sehun.
            “Dia memang sengaja tidak memberi kabar. Aku sadar waktu membuka mata tadi pagi, dia sudah ada di kamarku.” Jelas Jiyoung tersenyum.
            “Kau ke kamar Jiyoung? Wah, kau mencari masalah!” kata Kai.
            “Kenapa? Aku hanya rindu pada sahabatku itu.” Sehun berjalan dan menarik tangan Jiyoung. “Cepat mandi! Kami akan berangkat lima menit lagi!” kata Sehun seraya mencium pipi Jiyoung membuat Kai mengumpat dan hampir melempar Sehun dengan lampu tidur. Sehun hanya terbahak melihat sahabatnya seperti itu.
            Kai mandi secepat kilat, segera memakai pakaiannya dan menyisir rambutnya asal. Kai melihat Sehun dan Jiyoung asik bertukar cerita di ruang tamu.
            “Aku sudah siap!” Kai berteriak membuat Sehun dan Jiyoung sadar.
            “Baiklah kita berangkat!” sahut Jiyoung. Mereka pergi ke pusat kota, menghabiskan waktu mereka. Mengingat semua yang biasa mereka lakukan dulu. Jiyoung berjalan di tengah dengan menggandeng tangan Kai dan Sehun.
            “Sini Jing, sudah lama aku tidak memelukmu!” Sehun menarik Jiyoung dalam pelukannya. Jiyoung melingkarkan tangannya di tubuh Sehun.
            “Ya! Sekarang tidak boleh!” Kai menarik Jiyoung dalam rangkulannya.
            “Kenapa? Aku juga bagian dari Jiyoung.” Sehun juga merangkul Jiyoung.
            “Tapi sekarang aku pacarnya.”
            “Bukan berarti aku tidak boleh memeluk Jing kan!” protes Sehun. Jiyoung menjadi korban, Kai tidak melepas rangkulannya dan Sehun kini melingkarkan tangannya di pinggang Jiyoung.
            “Ah, sebentar-sebentar!” Jiyoung melepaskan diri dari keduanya. Kemudian berlari tak jauh di depan mereka.
            “OPPA!!!” teriak Jiyoung membuat orang yang dipanggil tersenyum ke arahnya.
            “Jiyoung-ah!” laki-laki itu memeluk Jiyoung sekilas kemudian membawa Jiyoung dalam rangkulannya. Laki-laki itu menoleh ke belakang dan berteriak pada Sehun dan Kai.
            “Kalian berdua, jangan bertengkar karena gadis ini lagi, oke!” Chanyeol tersenyum. Jiyoung menoleh pada Sehun dan Kai seraya terbahak sejadi-jadinya.
            “KANG JIYOUNG!!!” teriak Kai dan Sehun seraya mengejar mereka...


Author's Note: Yehet, 3Idiot's udah kelar. Baru sadar ternyata chapter ini pendek sangat. Jadi kepikiran mau bikin BTS 3Idiot's, hiyyaa. Tapi gak janji ya.
Sebenernya mau post ini pagi-pagi, tapi mood tadi pagi bener-bener rusak. Sebenernya efek kepergian Jiyoung juga bikin sedikit males sih sama FF. Tapi gak bikin author berhenti nulis kok. Seharian ini juga di PHP sama SM, sampe ngepostnya baru sekarang. Well, terimakasih buat yg baca fic ini. Jangan lupa komen ya... ^^

Spoiler: Author bakal bikin fic tentang kepergian Jiyoung. Di tunggu aja ya, author udah mulai nulis. hiyaaa... 

Komentar

  1. HIyaaaaa akhirnyaaaa keluar juga ff yang bikin aku tenang akhirnya jiyoung sama jongin,dan wohooo akhirnya keren bgt lucu seru dan dpt bgt endingnga cmn terlalu singkat bgt huhuhuhu aku tunggu ff destiny sama ff afterschoolnya yaaaps����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud aku ff brothers angelnya eheheheh bukan after school

      Hapus
  2. AAAHH FINALLY UDAH SELESAAAII. Ya kayaknya walaupun jiyoung udah punya kai, sehun sm chanyeol ttp punya bagian ya x)) ditunggu ff selanjutnya thoor

    BalasHapus
  3. omegaaatttt pendek amaattt -,-
    Tapi endingnya keren kok ;) suka bingitz waqzz :P

    BalasHapus
  4. hiyaaaa.... huwoooo.. akhirnyaa....
    Jing milik bersama ternyataa.. haha
    cuma statusnya aja yang pacar kai..

    BalasHapus
  5. ended juga akhirnya,, hihi. jiyoung sebenernya statusnya gimana ya itu? hehe, didukung deh buat BTSnya, dan ditunggu fanfic selanjutnya. fighting! ^^

    BalasHapus
  6. Yeee akhirnya Kaijing bersatu. Makasih authornim udah bikin Kaijing, walau kasian juga sebenarnya sama Sehun tapi yah dia anak baik pasti dpt yg terbaik. Tapi tetep walau Jing udah punya Kai tapi Sehun tetep nempelin dia, agak gimana gitu yah... Jujur aku gak suka banget sama karakter Jing disini, egois banget. Sampe-sampe aku berpihak ke Naeun en Suzy. Tapi gak mau juga kalo mereka jadiannya sama Kai. Yah terpaksa Kai sama Jing walau sikapnya jelek banget. Thanks for sharing this, ditunggu karya selanjutnya :)

    BalasHapus
  7. BEST CHAPTER!!!
    ok saya rasa karakter Sehun disini terlalu bagus dan baik dan pintar ... membuat saya hampir tidak rela sehun tidak berakhir bersama Jiyoung. (pdhl awalnya dukung kaijingXD) tapi jiyoung memang sebenarnya untuk mereka berdua kok hahah
    adegan di pantai itu entah kenapa saya bisa bayangkan 100 persen nyata ekspresi Jiyoung dan kai pas bikin video. bahkan saya bisa bayangin dg jelas ekspresi sehun pas nonton video itu XD
    yeah~ happy ending itu memang menyenangkan. good job'-')b

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] TEORI BTS RUN MV - PART 1

Dengan ini saya memutuskan untuk mereview MV RUN BTS, yang memang dirasa cukup menggangu kehidupan sehari-hari dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan otak bila tidak segera ditangani oleh spesialis kejiwaan. Dengan ini saya resmi menyatakan review MV BTS DIMULAI! MV RUN BTS ini dibuka oleh V yang berdiri di suatu tempat, gelap hitam, dengan tema mirror yang pas V jatuh ke belakang tiba-tiba jadi air.    Byaaarrrr!!! Air! Itu V berdiri di air? Itu tempat apa? Itu mimpi? Eh tunggu, air! Iya AIR! Inget dong di prologue, si V terjun ke laut setelah usap ingus. Iya bener, jadi ini ada hubungannya? Bisa jadi, cuma yang di MV kaya lebih dari sudut pandang orang sakau gitu. Gak jelas itu tempat apa. Mungkin itu delulu atau semacam bayangan seseorang yang lagi coba bunuh diri terjun ke air. Mau gak mau pasti mikir pembukaan MV ini kelanjutan dari prologue yang notabene V main terjun-terjun aja k

BTS (Bangtan Boys) GOES KKN

BTS GOES KKN Cast: BTS member Genre: Humor, friendship, family Lenght: Chapter Summary: Dapatkah kita merindukan masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) ??? Jungkook's Love Story Jungkook - IU “HEH KOOKIE BAWAIN BERASNYA!” Jimin teriak-teriak, Jungkook yang lagi enak-enak liatin rak permen jadi langsung jalan aja nyamperin Jimin. Sumpah sekarang Jimin kaya mak-mak, teriak-teriak merintah-merintah seenaknya. Tapi Jungkook gak masalah sih, Jimin punya banyak duit soalnya. “Opo maneh mas?” Jungkook nyamperin, Jimin ngasi isyarat biar Jungkook angkat karung berasnya. “Ayo buruan rek, bunda ku wes nyari’i aku terus iki.” Taehyung yang bilang. “Nanti tak anter pulang kok Tae, sante ae wes lah. Nanti aku yang ngomong sama bundamu.” Kata Jimin sante. Mereka belanja hampir dua jam. Mulai dari belanja bahan makanan pokok, sampe keperluan buat anak SD dan sebagainya. Belanjaan mereka jadi berkardus-kardus, Jimin sampe pusing liatnya soalnya barang-barang ini bakal ditaruh

[FANFIC] Time Machine Chap 4 [END]

 Akhirnya selesai juga.... Happy read all.. :D Bagi yang belum baca Chapter sebelumnya... Ini Link nya: http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-1.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-2.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/11/fanfic-time-machine-chapter-3.html                 “Dia terus menangis memikirkanmu.”                 “Kau tau, dia sangat menyukaimu.”                 “Aku harap kau tak mebuatnya kecewa.”                 “Tapi kedatanganmu kesini adalah kesalahan besar.”                 “Dia sudah bilang, dia ingin ikut denganmu ke masa depan.”                 “Satu Oh Sehun, tujuanmu kesini untuk melindunginya. Bukan membuatnya menjadi debu.”                 Perkataan Jongin terus berputar di otak Sehun. Dia sudah tau, seakrang waktu yang tepat untuk pergi. Jiyoung harus tetap disana untuk hidup. Sehun tak ingin lagi menjadi masalah