Langsung ke konten utama

[FANFIC] First Love - Chapter 7



Tittle: First Love
Cast: Kim Jongin, Kang Jiyoung, Oh Sehun, Jung Krystal, Choi Sulli, other
Genre: romance, comedy, fluff
Pairing: Kai/Jing
Lenght: series
Summary: "Cinta pertama itu ketika kau rela menghabiskan waktumu untuk memikirkannya dan kau menjaga hatimu untuk tetap menjadi miliknya dalam kurun waktu yang lama."
.
.
.



“Maukah kau jadi pacarku?”
Drrrttt… drrrtttt…
Ponselnya bergetar, begitu juga jantungnya yang berdetak tak karuan. Jiyoung membuka tas dengan tangan kirinya yang bebas.
Jongin’s calling…
“Hmm..” Jiyoung menggigit bibir bawahnya, sesekali menunduk untuk melihat layar ponselnya dan mengerling pada tatapan Chanyeol.
“Telepon?” tanya Chanyeol, Jiyoung mengangguk. “Terima dulu!” perintahnya dengan senyum seraya melepas genggamannya.
“Hallo?” kata Jiyoung lirih.
“Kau dimana?” suara berat Jongin terdengar, “Kau di luar?”
“Ya. Aku di café, tak jauh dari rumah.” Jawab Jiyoung sekenanya. Banyak pertanyaan di otak Jiyoung termasuk alasan Jongin menelponnya.
“Chanyeol! Kau sudah lama? Oh hai Kang Jiyoung!” Kyungsoo menghampiri meja Chanyeol dan Jiyoung, menyapa keduanya dengan hangat. Jiyoung hanya membalasnya dengan senyuman.
“Kau keluar dengan Chanyeol?” tanya Jongin penuh selidik. Oh pasti suara Kyungsoo terdengar di telepon, sehingga membuat Jongin tau Jiyoung sedang bersama Chanyeol sekarang. Bodohnya Jiyoung kenapa dia tidak pergi saja ketika menerima telepon!
“Tunggu sebentar!” kata Jiyoung pada Jongin, Jiyoung memberi isyarat pada Chanyeol dan Kyungsoo untuk pergi dari sana. “Hallo Jongin-ah?”
“Aku mengganggu ya?” entah hanya perasaan Jiyoung saja atau tidak, tapi suara Jongin terdengar sedikit, kecewa?
“Kau dimana? Ada apa menelponku?” tanya Jiyoung kemudian.
“Bukan apa-apa. Ya sudah aku tutup ya.”
“Jongin sebentar…..”
Tut tut tut…
Teleponnya terputus, Jongin sudah memutus sambungan telepon mereka. Jiyoung mengacak rambutnya kesal, apa alasan Jongin menelponnya? Aiiisshh!
Jiyoung hendak kembali masuk ke dalam café ketika melihat Chanyeol berjalan keluar. Chanyeol tersenyum begitu melihat Jiyoung disana, dia menggiring Jiyoung untuk ke parkiran dan membukakan pintu mobilnya untuk Jiyoung. Jiyoung hanya menurut saja tanpa banyak komentar. Chanyeol sudah ada di kursi kemudi, menyalakan mesinnya dan mulai melajukannya dengan kecepatan sedang.
“Sunbae….”
“Biasakan jangan panggil sunbae.” kata Chanyeol memperingatkan, lalu tersenyum seraya melirik pada Jiyoung.
“Oppa, untuk yang tadi… hhmmmm. Aku…” Jiyoung mengalami kesulitan untuk mencari kalimat yang tepat tanpa menyakiti perasaan Chanyeol.
“Aku tidak memintamu untuk menjawab sekarang.” Sela Chanyeol, “Aku akan menunggu.”
Jiyoung tidak mengucapkan sepatah katapun setelah itu, begitupun Chanyeol yang kelihatannya tidak mau mengganggu kegundahan Jiyoung. Sampai akhirnya Jiyoung sadar mobil sudah berhenti tepat di depan rumahnya, Jiyoung menengok ke rumahnya, memastikan apa lampu ruang tamu masih menyala atau tidak.
“Terima kasih untuk malam ini, oppa.” Kata Jiyoung sopan seraya membuka pintu dan melompat turun dari mobil Chanyeol. Chanyeol juga sudah turun dari mobilnya, terlihat mengambil sesuatu dari saku dalam jaketnya.
“Simpan ini!” Chanyeol memberi Jiyoung kotak berisi kalung yang sudah dia lihat di café tadi, “Jangan menolak, ini hadiah dariku.” Sambung Chanyeol ketika Jiyoung hendak menolah.
“Terima kasih, sekali lagi.” Jawab Jiyoung dan menerima hadiahnya.
“Masuklah, aku pulang dulu Jiyoung-ah!” Chanyeol membungkuk sesaat kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya. Jiyoung melambai padanya ketika mobil Chanyeol mulai berjalan. Setelah yakin mobil Chanyeol tak terlihat, Jiyoung membuka pagar dengan kunci yang sudah dia bawa sebelumnya.
Jiyoung hendak kembali mengunci pagarnya dan segera masuk rumah, ketika seseorang berdri di luar pagarnya seraya memanggil namanya.
“Jiyoung!” suara itu membuat Jiyoung tersentak, dia melihat jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul Sembilan tepat.
“Jongin? Ada apa?” Jiyoung membuka pagarnya kembali, melihat rambut Jongin basah karena keringat. Jongin tersenyum padanya, dia mengacak rambutnya sekilas dan kembali tersenyum.
“Kau tidak menungguku dari tadi kan?” tanya Jiyoung curiga, Jongin menggeleng santai. “Lalu?”
“Bukan apa-apa, aku hanya ingin melihatmu. Itu saja…” jawaban Jongin terdengar santai tapi memberi efek serius untuk Jiyoung. Jantungnya berdetak cepat, ujung bibirnya tertarik ke atas, Jiyoung ingin teriak tapi tidak bisa.
“Heh…” Jiyoung hanya tertawa garing.
“Aku pulang dulu ya!” Jongin berpamitan, rasanya Jiyoung ingin menariknya dan menyuruh Jongin tidur di rumahnya. Jiyoung akan meminjami Jongin baju sepupu laki-lakinya yang ada di lemarinya, Jiyoung akan membuatkan makanan jika memang Jongin lapar.
“Langsung? Cuma begini saja?” tanya Jiyoung tolol membuat kening Jongin berkerut.
“Kau ingin bagaimana?” Jongin tanya balik membuat Jiyoung sadar dengan kebodohannya.
“Tidak ada, maksudku. Eh, ada apa kau menelponku tadi?” tiba-tiba Jiyoung ingat beberapa waktu yang lalu Jongin menelponnya tanpa bilang apa tujuannya. Dan kali ini Jongin yang terlihat bingung, Jongin menggaruk belakang kepalanya, terlihat berpikir.
“Lain kali saja aku memberitahumu. Sudah malam, aku pulang dulu.” Jongin berjalan menjauh dari kediaman Jiyoun, berjuta pertanyaan kembali menyerang Jiyoung. Kenapa Kim Jongin ini selalu membuatnya bingung? Jongin terlalu misterius dan tidak bisa di tebak.
“KAU NAIK APA?” teriak Jiyoung ketika Jongin makin jauh.
“JALAN!” balas Jongin teriak. Yah memang jarak rumah mereka tidak jauh, tapi kalau di tempuh dengan jalan, semua orang pasti malas!
Dan yah, lagi-lagi Jongin berhasil membuat Jiyoung bahagia. Bahkan Jiyoung sulit tertidur malam itu karena membayangkan Jongin. Seketika Jiyoung lupa bahwa dia punya tanggung jawab untuk memberi jawaban pada Chanyeol. Tapi Jiyoung bisa apa? Otak dan hatinya lebih memilih untuk bersenang-senang dengan bayangan Jongin.
***
“JADI SEMALAM CHANYEOL SUNBAE BILANG DIA MAU KAU JADI PACARNYA?” Krystal berteriak setelah mendengar cerita Jiyoung. Jiyoung menjambak rambutnya frustasi karena Krystal selalu saja lepas kendali.
“Sttt Jung Soojung, sstttt…!” Sulli memperingatkan, tapi tetap saja beberapa anak yang duduk di dekat mereka bisa mendengar suara apik Krystal dengan baik.
“Maaf!” pekik Krystal seraya menoleh ke kanan dan ke kiri, tersenyum garing pada orang yang melihat ke arahnya.
Jiyoung, Sulli dan Krystal sedang menghabiskan waktu di taman gedung hobae. Banyak anak yang berbisik seraya mencuri pandang ke arah Jiyoung. Terima kasih banyak Krystal, mungkin setelah ini Jiyoung akan mendapat tatapan dari fans-fans Chanyeol.
“Kalian ada masalah? Dengan siapa? Jiyoung, Sulli atau AKU?” tanya Krystal pada beberapa gadis yang dengan terang-terang memandang ke Jiyoung sambil berbisik. Tapi setelah mendapat teguran Krystal gerombolan itu pura-pura sibuk dengan buku yang mereka bawa.
“Kau juga sih, jangan keras-keras ngomongnya.” Kata Sulli.
“Ya aku kan kaget. Cepat sekali si Chanyeol itu.” Krystal memelankan suaranya ketika menyebut nama Chanyeol.
“Ngobrolin apa sih? Yang seru-seru ya?” Sehun sudah mengambil tempat duduk di antara Krystal dan Sulli.
“Mister kepo!” kata Krystal penuh penekanan, Sehun memandangnya dalam. Jongin berdiri di depan mereka seraya meminumm susu kotaknya, memandang keempat orang di depannya dengan malas. Tapi siapa yang tau kalau Jiyoung sudah kembali mengudara melihat Jongin ada di depannya?
“Jongin duduk, jangan berdiri aja!” tawar Sulli ramah seperti biasanya.
“Gak ada tempatnya!” Jongin melepas sedotan yang sedari tadi berada di bibir ketika berbicara. Sulli melihat tidak ada tempat cukup di kursi taman ini untuk Jongin, dan sekarang Jongin kembali meneguk susunya. Sengaja berlama-lama setiap dia menghisapnya dengan menggigit sedotannya.
“Cukup kok, kalau Krystal mau geser sedikit. Ada ruang cukup untukmu!” Sulli menepuk pundak Sehun dan Krystal membuat keduanya mengakhiri aksi saling tatap mereka. Krystal geser sedikit, di ikuti Sehun dan Sulli. “Jiyoung geser sini, biar Jongin yang duduk di pinggir.” Jiyoung mengikuti instruksi Sulli.
“Sini!” kata Jiyoung seraya menepuk ruang kosong di sebelahnya. Jongin duduk disana tanpa komentar. Alhasil lima orang itu duduk bersempitan. Jiyoung yakin, Krystal dan Jongin yang duduk di pinggir bisa dengan mudah jatuh hanya karena dorongan kecil.
“Kalian ngobrolin apa sih? Aku dan Jongin datang kalian langsung bungkam. Pasti lagi ngomongin kita deh!” tuduh Sehun yang membuat Krystal pura-pura muntah.
“Jangan terlalu percaya diri Hun!” celetuk Jiyoung diikuti tawa Krystal.
“Hei, lagi pada ngumpul ya?” tiba-tiba, tidak ada yang tau dia datang dari mana, dan tidak ada yang tau sejak kapan orang itu berdiri disana, Lee Taemin dengan mata berbinar dan senyum sumringah menyapa mereka semuanya.
“Enggak biasa aja!” jawab Jongin meledek.
“Ada apa ke gedung hobae? Cari cewek pasti!” tuduh Sehun membuat Taemin tersenyum malu.
“Aku memang tidak pernah meragukan otakmu Oh Sehun!” timpal Taemin sambil tertawa renyah. “Eh tapi bukan itu tujuanku, kalian para ketua kelas!” Taemin menunjuk Jongin dan Sehun “Beri tau teman kalian malam inagurasi di undur.”
“Di undur? Kenapa sunbae?” Sulli yang tertarik dengan acara seperti itu berteriak.
“Ada beberapa masalah persiapan. Oh iya, kalian berdua…” lagi-lagi Taemin menunjuk Jongin dan Sehun, “Niat ikut ekstra dance gak? Cepat kumpulin folmulirnya!”
“Oh iya lupa.” Jawab Jongin santai seakan tidak terjadi apa-apa.
“Aku masih pikir-pikir dulu.” Jawab Sehun tak kalah santai membuat Taemin sedikit kesal, tapi kekesalannya sirna ketika matanya bertatapan dengan Jiyoung. Jiyoung tersenyum manis padanya, membuat Taemin lupa dengan dua anak laki-laki menyebalkan yang ada di depannya.
“Ya sudah, aku pergi dulu.” Taemin pamit dengan ceria, dia tersenyum pada Jiyoung sebelum pergi.
“Itu orang beneran naksir Jiyoung. Serem deh!” Krystal bergidik ketika melihat punggung Taemin makin menjauh.
“Gak ada, gak ada! Gak ada yang naksir Jiyoung!” kata Sehun ketus.
Buk!
Jongin berdiri di belakangnya dan memukul kepala Sehun, setelah memastikan Sehun kesakitan Jongin pergi darisana seakan tidak terjadi apa-apa. Krystal tersenyum kecut, sedang Sulli prihatin melihat keadaan sahabat-sahabatnya
“Jongin kemana? Ikut!” Jiyoung sudah berlari mengikuti Jongin.
“Hei, aku juga ikut!” Sulli menyusul Jiyoung dan Jongin. Meninggalkan Sehun yang mengucapkan sumpah serapah tak jelas dan Krystal yang hanya melihatnya tanpa bicara.
Krystal bangkit, hendak pergi juga darisana ketika Sehun berkata, “Yah dia ikutan pergi. Hei sinting! Tunggu!” sebenarnya Krystal ingin meninggalkan Sehun, tapi kakinya secara otomatis berhenti ketika Sehun memanggilnya.
***
Krystal mengendap-ngendap mendekati sebuah pintu yang setengah terbuka, dia bisa mendengar suara music keras di dalamnya. Juga terdengar suara decitan sepatu yang tergeser di lantai. Krystal berusaha tidak membuat suara sedikitpun, berusaha keberadaannya tidak diketahui.
Krystal mengintip dari celah pintu, menyipitkan mata untuk melihat siapa saja orang yang ada di dalam. Matanya melebar ketika melihat beberapa orang terlihat serius dengan gerakannya, mengikuti irama music dengan beat yang cukup cepat.
“Sehun, powermu!” Krystal bisa mendengar suara Jongin, dan benar saja, Krystal bisa melihat Jongin yang mandi keringat sekarang. Rambutnya basah, menambah nilai keren untuk Jongin. Krystal kembali berusaha melihat siapa saja yang ada di dalam, jadi ini yang dilakukan Jongin dan Sehun tanpa sepengetahuannya, Jiyoung dan Sulli.
Rasanya sudah cukup untuk hari ini, Krystal berniat pergi darisana sebelum ada orang yang menyadari keberadaannya. Namun dewi keberuntungan tidak memihak padanya saat itu, siapa yang tau ada orang di belakang Krystal yang sedari tadi memerhatikannya mengendap-endap seperti maling?
“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Chanyeol dengan menahan tawa. Krystal langsung menegakkan diri, terbatuk sedikit dan berlagak seakan tidak pernah terjadi apa-apa.
“Oh, sunbaenim, kita bertemu disini.” Kata Krystal cepat.
“Kalau ingin masuk ya masuk saja. Jangan di depan pintu seperti ini, tidak baik!” dan kalian tau siapa yang barusan berkata? Orang yang berdiri di samping Chanyeol, ya dia.. Kim Myungsoo. Krystal hanya bisa diam sambil tersenyum tolol melihat Myungsoo di depannya. Malu? Tentu saja!
Detik berikutnya Jongin membuka pintu dan memandang penuh curiga pada Krystal, Chanyeol dan Myungsso. Jongin menatap mereka bertiga bergantian, apa yang mereka lakukan di depan ruang latihan dance? Setau Jongin, Chanyeol dan Myungsoo tidak mengambil konsentrasi dance. Dan Krystal? Jongin sudah tau pasti Krystal sedang menjalankan profesinya sebagai penguntit.
“Ada apa kalian disini?” tanya Jongin ketus, penuh curiga.
“Memang kau saja yang punya urusan disini?” jawab Krystal tak kalah ketus. Kemudian beberapa orang yang tadinya latihan di dalam ruangan mengikuti Jongin menuju pintu.
“WOI SINTING NGAPAIN DISINI?” teriak Sehun kurang ajar, Krystal hanya menunduk.
“Wah, ada apa ini?” Taemin menyusul.
“Mereka mau daftar ekstra dance juga?” tanya Ilhoon seraya melihat mereka semua bergantian.
“Oh tidak, kami mau menggunakan ruang sebelah.” Chanyeol menunjuk ruang music yang ada di ujung lorong.
“Oh tentu, kalian akan tergabung dalam satu band tahun ini?” tanya Taemin pada Chanyeol dan Myungsoo, Myungsoo mengangguk menanggapi pertanyaan itu.
“Terus apa yang kau lakukan disini? Hah?” Sehun kembali konsentrasi pada Krystal, Krystal malah menatap Jongin minta bantuan.
“Udah udah. Ayo Jung, cepet masuk!” kata Jongin sambil memberi isyarat yang lain agar masuk. Chanyeol dan Myungsoo segera berlalu, Krystal berjalan kikuk menuju ruang latihan. Tidak ada perempuan selain dirinya, Krystal memilih untuk duduk di salah satu kursi kosong.
“Kau mau gabung dance?” tanya Taemin penuh harap.
“Tidak-tidak, heh siapa yang bilang…”
“Gak usah malu gitu. Katanya mau gabung!” celetuk Jongin enteng membuat Krystal membelalakkan matanya.
“Bukan begitu…”
“Aku akan senang sekali kalau kau memang berniat untuk gabung.” Kali ini Taemin yang memotong kalimatnya.
“Tapi aku tidak…”
“Wah sinting! Kenapa kau tidak memberitahuku?” Sehun mengacak rambut Krystal dan membuat gadis itu terdiam. Krystal melirik Jongin dengan tatapannya yang paling membunuh, Jongin hanya terkikik tertahan.
“Selamat datang Jung Soojung!” kata Jongin seraya memamerkan deretan gigi putihnya.


“Kalian bertiga darimana saja?” Jiyoung melempar tas Sehun sembarangan tapi berhasil ditangkap oleh Sehun.
“Belajar!” jawab Sehun manis.
“Kang Jiyoung, mana tasku?” Krystal mendekatinya, tapi Sulli yang menyerahkan tasnya.
“Krystal, kita dapat tugas. Kita ditujuk untuk perform malam inagurasi nanti, kau…” Sulli menujuk Krystal, “..aku…” menunjuk dirinya sendiri, “…Jiyoung…” menunjuk Jiyoung, “Sohyun dan Suzy.”
“Perform apa?” tanya Krystal heran
“Besok mulai latian. Aku juga tidak tau bagaimana, tadi Hagyeon sunbae yang memberitahu kami. Kau ngilang sih!” kata Jiyoung.
“Gitu ya? Pasti nanti kita banyak latihan. Hem, kayanya aku batal gabung dance. Maaf ya, Kim Jongin dan Oh Sehun.” Krystal tersenyum pada dua orang itu dan berniat pergi sebelum Sehun dan Jongin menyahuti.
“KAU TIDAK BOLEH MUNDUR NONA JUNG!” Jongin tertawa licik, sedang Sehun hanya tertawa meledek.
“Apa sih? Krystal ikut dance ya?” Sulli bertanya pada Jongin.
“Iya kurang lebih seperti itu.”
“Oh jadi dance ya?”
“Bukan! Ini semua gara-gara kau KIM JONGIN!!!” Krystal menunjuk pada Jongin yang sekarang sudah lari menjauh dari mereka sambil tertawa terbahak.
“Sejak kapan Jongin jadi ketularan sintingnya Sehun?” tanya Sulli polos.
“Dari dulu Jongin juga udah sinting kalik!” kata Sehun dengan penuh penekanan.
***
“Nona, ada temannya menunggu di bawah!” lagi-lagi pembantunya memberitahu Jiyoung ada tamu untuknya. Tanpa mengganti pakaiannya Jiyoung turun untuk melihat siapa yang ada disana.
Awalnya Jiyoung mengira orang itu Chanyeol atau Jongin, tapi yang dilihatnya malah Sehun sedang asyik bermain bola di halaman rumahnya.
“Hai Jiyoung, kau belum tidur kan?” tanya Sehun seraya mendriblle bola basketnya.
“Belum, ada apa? Aku tidak punya makanan.” Jiyoung duduk di teras rumahnya.
“Aku tidak berniat minta makanan kesini, noona Jongin pinter masak, yakin deh tidak akan kelaparan hidup dengan keluarga itu.” Jawab Sehun sambil terus asyik memainkan bola basketnya.
“Lalu ada apa? Jongin kemana?”
“Jongin terus kan…” kata Sehun seraya tersenyum, “Jongin lagi jagain keponakannya.”
“Emang bisa?”
“Aku dan Jongin selalu jadi babysitter dadakan.” Sehun memutar bola basket pada satu jarinya, “Noona Jongin sama suaminya lagi ada urusan penting di luar.”
“Oh…” Jiyoung memerhatikan Sehun, melihat seakan ada yang disembunyikan anak itu saat ini. Sehun terlihat tidak seperti biasanya, Jiyoung melihat Sehun lebih serius malam ini. “Kau kenapa sih?”
“Kenapa?” Sehun justru tanya balik.
“Lah?” Jiyoung ikut bingung.
“Hehehe…” Sehun terkikik tanpa alasan, “Bagaimana latihanmu? Kalian perform apa sih untuk malam inagurasi?”
“Rahasia. Selama kau juga tidak pernah mau cerita apa yang akan kau tampilkan bersama Jongin.” Jiyoung tidak mau kalah.
“Oh ya tentu, rahasia tentunya.” Sehun duduk di sebelah Jiyoung, “Bagaimana Chanyeol?”
“Eh?” Jiyoung menatap Sehun yang kini terlihat asyik melihat langit.
“Cerita dong Jing. Aku ini temanmu kan?” kata Sehun tanpa melihat Jiyoung.
“Ya begitu Chanyeol. Aku harus cerita apa?” Jiyoung bingung untuk menceritakannya. Intinya, tidak semudah itu bercerita pada Sehun. Berbeda jika dengan Sulli ataupun Krystal.
“Kau tidak berniat menerimanya kan?” kini Sehun menatapnya.
“Tentu saja tidak!” Jiyoung memukul lengan Sehun pelan, “Kau kenapa sih? Kau tidak salah minum obat kan?”
“Hehehe, mungkin.” Sehun tertawa, tapi terlihat jelas Sehun masih menyimpan sesuatu. Jiyoung tau, Sehun sedang dalam keadaan yang tidak baik sekarang.
“Kalau ada masalah cerita Hun!”
“Kau suka Jongin ya?” pertanyaan Sehun berhasil membuat Jiyoung membeku.
“Hei!” lagi-lagi Jiyoung memukul lengan Sehun, “Kau baik-baik saja kan Hun?”
“Jadi benar ya!” Sehun tersenyum paksa. Jiyung tidak berkata apapun setelah itu, dia hanya menatap rumput yang tidak akan pernah berpindah dari tempatnya. Angin malam sesekali menyentuhnya, membuat Jiyoung bergidik karena dingin. Dan Sehun, dia juga diam seraya terus menatap langit.
“WOI! Dicariin nih!” suara berat Jongin memecah keheningan. Jongin berdiri di depan pagar dengan seorang gadis kecil yang digendongnya.
“Oppa!!!” gadis kecil yang terlihat menangis itu memanggil Sehun, meminta Sehun untuk datang kepadanya. Jiyoung tertegun melihat pemandangan itu, Jiyoung tau gadis itu pasti keponakan Jongin. Dan kenapa Jiyoung begitu suka melihat Jongin menggendong anak kecil seperti itu. Meskipun mukanya terlihat sedikit kesal, tapi ada kesan bahwa Jongin akan melindungi gadis itu apapun yang terjadi.
“Haru!” Sehun bangkit dari duduknya dan menghampiri Jongin dan gadis kecil yang bernama Haru.
“Oppa, kenapa pergi lama sekali?” Haru menangis begitu sudah dalam pelukan Sehun.
“Maaf-maaf. Oppa pikir kau sudah tidur bersama Jongin oppa.” Sehun mengusap airmata Haru.
“Kalian berdua sudah siap punya momongan!” kata Jiyoung seraya tertawa.
“Iya, kau ibunya!” jawab Jongin dan Sehun kompak membuat Jiyoung bungkam seketika.
“Aiiishh, kalian ini!” rengek Jiyoung.
“Kita pulang ya Jing!” Jongin pamit.
“Sampai ketemu besok Jing!” kata Sehun.
“Annyeong!” Haru ikut melambai pada Jiyoung. Jiyoung membalas senyum dan lambaian tangannya.
***
Anak laki-laki yang terlihat lebih tinggi darinya itu berdiri tak jauh darinya, Jiyoung bisa melihat senyumnya. Sesering mungkin Jiyoung mengedipkan mata untuk bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi tetap saja Jiyoung tidak bisa melihat dengan jelas siapa itu.
Anak itu mengulurkan tangan, diserahkannya sebuah sarang kotak kecil berisi dua kupu-kupu di dalamnya. Membuat Jiyoung tersenyum, ini yang Jiyoung tunggu. Mungkinkah anak yang berdiri di depannya ini cinta pertamanya?
“Apa kau….”
“Iya. Ini aku, aku masih ingat janjiku. Dan sekarang aku memenuhinya.” Anak itu mengelus rambut Jiyoung membuat senyumnya berkembang. Mereka sedekat ini tapi Jiyoung tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
“Hei! Bangun-bangun!” Jongin menepuk pelan pundaknya kemudian terkikik melihat Jiyoung segera mengucek matanya.
“Eh?” Jiyoung masih berusaha menyadari situasi ini. Oh Jiyoung tertidur di kelas, mungkin karena dia terlalu lelah untuk persiapan malam inagurasi. Jiyoung menarik tangan kiri Jongin untuk melihat jam yang melingkar di pergelangannya. “Jam satu?”
“Iya! Kau masih tidur ya?” Jongin menepuk pundak Jiyoung lebih keras.
“Sulli dimana?” Jiyoung bertanya menyadari Sulli tidak duduk di sebelahnya.
“Dia ikut extra acting. Biar ketemu Minho katanya.” Jongin duduk di tempat Sulli, seraya membuka kotak pensil Sulli dan mengeluarkan semua isinya. Sedangkan Jiyoung masih berusaha mencerna perkataan Jongin. Jiyoung melihat kelas yang sepi, merasa heran kemana sebagian besar anak pergi.
“Kenapa disini sepi?” tanya Jiyoung pada Jongin yang terlihat mencoret-coret meja.
“Mereka keluar untuk sekedar main, gabung extra class, banyak deh.” Jawab Jongin enteng, “Kau tidak ada latihan?”
“Sudah pagi tadi.” Jawab Jiyoung mulai mendapat kesadarannya. “Ke Krystal sama Sehun yuk!”
“Sehun ikut pelatihan dasar kepemimpinan, dia ditunjuk karena dia pintar. Dan Krystal…” Jongin terlihat berpikir, “Aku tidak tau deh kemana perginya.”
“Berarti Sehun bisa jadi ketua murid ya? Kau tidak ikut?”
“Mereka memintaku sih, tapi aku tidak mau.” Jongin sedikit tertawa ketika bercerita, “Sehun juga menolak, tapi Jongdae hyung benar-benar memaksanya tadi, kkkk.” Jongin tertawa sambil membayangkan Sehun dengan berat hati mengikuti perintah Jongdae.

Jongin dan Jiyoung menghabiskan waktu dengan berkeliling sekolah, ke perpustakaan –tempat tidur untuk keduanya –mengobrol di kantin dan masih banyak hal tidak penting lainnya. Absennya Sehun, Sulli dan Krystal memberi kebahagiaan tersendiri untuk Jiyoung. Benar, Jiyoung sangat senang bisa menghabiskan waktu berdua bersama Jongin seperti saat ini.
Dan itu berlangsung selama lima hari penuh, Jiyoung bertemu Sulli dan Krystal hanya saat pagi mereka baru sampai sekolah, ketika mereka latihan untuk malam inagurasi dan ketika mereka berjalan ke gerbang untuk pulang. Sisanya Jiyoung menghabiskan waktu dengan Jongin.
Seperti saat ini, setelah latihannya selesai Sulli dan Krystal langsung pergi untuk kelas extra yang mereka pilih. Ternyata Krystal juga ikut pelatihan dasar kepemimpinan, alasannya untuk bertemu Myungsoo sunbae tapi Jiyoung yakin itu hanya akal-akalan Krystal saja.
Jiyoung sendiri menuju kantin dan membeli dua botol air mineral. Kakinya secara otomatis membawanya ke ruang latihan dance. Tanpa mengetuk pintu Jiyoung langsung masuk ruangan seakan sudah biasa dengan hal itu.
Jongin, Sehun, Taemin, Ilhoon, Taehyun dan beberapa anak yang lain terlihat masih latihan. Jiyoung memilih duduk di sudut ruangan seraya memerhatikan latihan mereka untuk malam inagurasi dan tepat ketika music berhenti Sehun menjadi orang pertama yang mendekati Jiyoung dan duduk di sebelahnya.
“Terimakasih Kang Jiyoung, penyelamatku!” Sehun mengambil botol yang sudah di bawa Jiyoung, Jiyoung hanya meringis melihatnya mandi keringat. Tak lama Jongin juga bergabung, seakan sudah terbiasa mengambil botol lain yang dibawa Jiyoung.
“Selain cantik, Jiyoung juga sangat baik ya!” kata Taemin seraya tersenyum penuh harap pada Jiyoung.
“Ssttt, berisik!” kata Sehun dan Jongin bersamaan, membuat Taemin hanya memutar bola mata karena kesal.
“Oh Sehun masih disini?” terdengar suara Jongdae di pintu.
“Ya ampun hyung. Latihannya baru selesai!” keluh Sehun.
“Ayo cepat!” kata Jongdae tanpa menghiraukan Sehun yang menendang-nendang tembok sebelum keluar dan mengikutinya.
“Sudahlah Hun!” kata Jiyoung mencoba memberi semangat, tapi ekspresi kesal masih terlihat jelas di wajahnya.
“Kasihan juga anak itu.” Kata Jongin lirih.
“Tapi memang itu yang diinginkan semua orang. Banyak yang berharap Sehun jadi ketua murid.” Kata Taemin seakan tau segalanya.
“Aku tidak bisa membayangkan anak itu jadi ketua murid.” Kata Jiyoung sambil terkekeh.
“Pergi yuk!” ajak Jongin, Jiyoung segera mengikutinya setelah berpamitan pada Taemin.
“Kang Jiyoung, aku terluka!” teriak Taemin ketika Jiyoung dan Jongin sampai di pintu.
“Jangan di dengar!” perintah Jongin dan hanya membuat Jiyoung tersenyum. Jongin tidak pernah tau bagaimana senangnya Jiyoung atas semua perlakuan dan perkataannya. Semakin hari Jiyoung jatuh semakin dalam pada Jongin.
Keduanya berjalan di lorong kosong, tidak benar-benar tau kemana mereka harus pergi. Mereka hanya mengobrol sambil melangkah sepelan mungkin berharap detik tidak berlalu dengan cepat. Jiyoung sedang asyik bercerita tentang latihannya tadi sedangkan Jongin hanya mendengarkan dengan seksama dan sesekali menanggapinya.
Keduanya terkikik ketika Jongin menimpali cerita Jiyoung dengan lelucon, tidak sadar mereka sudah berjalan mendekati keramaian. Jongin melihat ada apa, kemudian pertanyaannya terjawab setelah melihat ada tulisan Ruang Pelatihan Dasar Kepemimpinan. Jongin melihat apa yang dilakukan di dalam, terlihat Junmyeon sedang memimpin sesuatu yang terlihat seperti diskusi.
“Aku tidak bisa melihat dimana Sehun!” kata Jongin yang kini kembali beralih melihat Jiyoung. “Eh?” Jongin kaget karena sudah ada orang lain yang berdiri disana. Park Chanyeol sedang berhadapan dengan Kang Jiyoung.
“Kim Jongin, bisa aku pinjam Jiyoung sebentar?” tanya Chanyeol, Jongin terlihat berpikir dan hampir saja menolak tetapi Chanyeol menambahkan, “Tidak akan lama, kau tak perlu khawatir.”
“Terserah!” jawab Jongin sekenanya, secara teori memang bukan urusan Jongin untuk mencampuri keperluan Chanyeol dengan Jiyoung. “Aku tunggu kau disini!” kata Jongin pada Jiyoung, kalimatnya sudah berubah menjadi dingin.
“Ikut aku!” kata Chanyeol lembut pada Jiyoung. Awalnya Jiyoung ragu, namun pada akhirnya Jiyoung melangkah dan Chanyeol juga berjalan. Mereka berjalan beriringan menjauhi tempat Jongin menunggu, Jongin tidak melihat mereka menjauh dan dia tidak tau keduanya sudah hilang dari lorong itu.

Jongin bersandar pada dinding, telinganya mendengar keributan dari ruang Pelatihan Dasar Kepemimpinan. Kemudian beberapa anak mulai keluar dan memenuhi lorong yang tadinya sepi itu. Jongin tidak berniat mencari Sehun atau Krystal, dia hanya terus bersandar tanpa memerhatikan sekitar.
“Hei itu Kim Jongin!” beberapa gadis berbisik, hendak mendekati Jongin. Sebenarnya Jongin mendegar segerombolan gadis itu, tapi Jongin pura-pura tidak tau dan terus bergaya cool. Membuat gadis itu makin terperangkap pada pesona Jongin.
“Sudah samperin saja. Mumpung Jongin sendirian!” Jongin bisa mendengar seseorang berkata seperti itu. Mampus! Batin Jongin. Dia mengecek ponsel dan kemudian mulai berjalan pura-pura sibuk senatural mungkin. Tapi seseorang sudah melingkarkan tangan pada lengannya. Jongin berdecak dalam hati dan mengakui keberanian gadis itu, sampai dia mendengar.
“Jongin!!!” Krystal tersenyum tolol padanya, Jongin membuang nafas lega menyadari gadis itu Krystal.
“Kerja bagus Jung!” kata Jongin tertawa sambil melirik ke arah gadis yang terlihat kecewa.
“Apa?” Krystal mencoba mengerti, namun dia tau ketika melihat gerombolan gadis tak jauh darinya.
“Itu Kang Seulgi, aku sudah pernah memberitahumu kan? Dia naksir padamu!” bisik Krystal, Jongin memekik ngeri mendengarnya.
“Bilang aku sudah punya pacar!” kata Jongin. Krystal hanya terkikik mendengarnya, “Sehun mana?”
“Nah itu, dia sudah keluar lebih dulu di tiga puluh menit terakhir. Ayo kita cari dia!” kata Krystal penuh semangat dan di jawab anggukan oleh Jongin.
Lorong masih cukup ramai hingga membuat Krystal dan Jongin tidak bisa berjalan cepat. Sampai seseorang membuat onar dengan memaksa orang yang ada di depannya minggir dengan paksa, memicu teriakan dari para gadis dan umpatan dari anak laki-laki.
“Woi woi! Kau kenapa?” tanya Jongin menyadari orang itu Sehun dan sekarang Sehun menariknya dengan paksa seakan tidak ada hari esok.
“Kita perlu bicara!” Sehun menarik lengan Jongin, Jongin segera mengikutinya dan sesekali menabrak atau menginjak kaki orang di sekitarnya. Krystal juga mengejar mereka tanpa sepengetahuan Jongin dan Sehun. Sehun membawa Jongin ke salah satu koridor kosong dan sepi, terbebas dari kumpulan orang. Sehun membuka pintu salah satu kelas yang kosong dan memaksa Jongin masuk.
“Aku ingin kau jujur padaku!” kata Sehun serius dan penuh penekanan, bahkan sorotnya terlihat begitu tajam, Jongin tidak pernah melihat Sehun seperti ini.
“Apa?” tantang Jongin, dia merasa dia tidak pernah berbohong pada Sehun.
“Bagaimana jika Jiyoung menyukaimu?” tanya Sehun, dia menatap lurus pada Jongin, mencoba melihat ekspresinya. Jongin tersenyum kecut.
“Jangan bercanda!” kata Jongin mencoba pergi darisana tapi Sehun menahannya.
“Jawab aku, bagaimana jika Jiyoung menyukaimu?” Sehun bertanya lebih tajam saat ini.
“Apa maksudmu?” Jongin ikut kesal saat ini.
“Kau tau aku sangat menyukai Jiyoung kan?” raut Sehun berubah, Jongin mengangguk, “Kau tau aku sangat menyukai Jiyoung! Kau tidak akan membalas perasaan Jiyoung kan?”
Jongin tidak menjawab, dia hanya menatap raut khawatir Sehun. Jongin tidak tau pertanyaan ini mampu membekukan lidahnya. Sehun pun tidak ada niatan untuk bicara lagi, detik jam terdengar jelas sore itu, seakan menjadi saksi kebisuan mereka.
“Krystal, kenapa menangis? Kemana Jongin dan Sehun?” suara yang berasal dari luar itu menyadarkan Jongin dan Sehun. 

TBC...

Author's Note: Maaf untuk late post. Beban hidup kuliah lagi berat. TT kkkk...
Terima kasih buat yg masih setia sama fic ini, jangan lupa komentarnya ya. Dan mohon doanya semoga Luhan diberi yg terbaik oleh Tuhan *salah fokus*
Dan sekedar share aja, yang mau dengerin coveran author silahkan saja. hehe, gak jamin enak di denger sih, tapi aku bakal seneng kalo ada yang mau denger. Nih klik aja nih Risa's soundcloud
 Terima kasih sekali lagi, jangan lupa komentar.. #bow

Komentar

  1. Aku nunggu banget ffnya kak risa loh. Di FF ini jingnya keren direbutin jongin, sehun, chanyeol, taemin wkwk
    Dari awal aku yakin cinta pertamanya jing pasti jongin. mereka berdua kan udh jodoh ya kan kak risa wkwk? Aku ska chapter ini jing bsa punya waktu banyak sama jongin hehe. Jing blm ada ksh jawaban buat chanyeol tp aku yakin bakalan di tolak. urusan sehun ska jing kayaknya sedikit gmana gtu. sehun pasti gtu dah karakterny ssh dijelasin pake kata2(?) Krystal kasihan bgt pasti poteq gra2 sehun ska jing. oemji ini ff ceritanya keren dwh. aku tunggu next chapnya

    BalasHapus
  2. Omaygat, akhirnya ff ini keluar juga😂
    Gila, jiyoung direbutin chanyeol,sehun,jongin,taemin. Masalahnya krystal suka sama sehun kan? Dan dia tau kalo sehun suka jiyoung. Takutnya si krystal jadi benci sama jiyoung 😂
    Kayaknya sehun sedih banget ya liat jiyoung emang bener suka sama jongin. Kerasa loh thor. Part 8 nya ditunggu yea. Udah gasabar nih 😁

    BalasHapus
  3. Mian bru bsa komen sekarang soalnya tgs bejibun...oke balik ke cerita...kog bsa si mr yehet alias oh sehun bsa suka sama jing trus si mbak krystal di kemanain?..kalau jadi jiyoung pasti galau maksimal banyak yang suka dari mulai si Chanyeol yang pinter ngelucu Kai yang aura hot nya bertebaran kemana mana Taemin yang kdang polos kadang ngeselin jga haha sampai si ice prince sehun yang tatapannya itu loh..haduch ga kuat pokoknya...good luck author smoga berakhir kaijing abis ngiri banget nget sma para myungstal shipper secara mereka berdua dpat moment banyak...

    BalasHapus
  4. Owh, ternyata si petakilan Ohseh beneran suka sama Jjing, kirain boongan. kirain justru ohseh support hubungan jjing nd kai, ternyata,,,, please authornim jgn bikin ohseh si petakilan sedih gegara jjing, ntr dia gak petakilan lagi hehehe

    BalasHapus
  5. oh jadi sehun beneran suka sama jiyoung nih? nggak nyangka.. mungkin dia bakalan nggak seceria dulu nih abis ini.. krytal juga. duh krystal kasian tuh, tapi mau gimana lagi. yah author juga udah tau mereka bakalan ngending gimana, so cant wait for that. khekehekhe ~~
    bahkan taemin aja ganjen ganjen gila gitu sama jiyoungnya, duh senior parah nih dia. . aku nggak ada ide nih, jongin sebenernya ada rasa nggak sih sama jiyoung? dia flat banget gitu, ya tapi who knows kalau kepribadian dia emang nggak jelas gitu. duh ditunggu next updatenya ya, maaf baru bisa komen, tugas kuliah juga padet banget. ^^ semangat ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] TEORI BTS RUN MV - PART 1

Dengan ini saya memutuskan untuk mereview MV RUN BTS, yang memang dirasa cukup menggangu kehidupan sehari-hari dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan otak bila tidak segera ditangani oleh spesialis kejiwaan. Dengan ini saya resmi menyatakan review MV BTS DIMULAI! MV RUN BTS ini dibuka oleh V yang berdiri di suatu tempat, gelap hitam, dengan tema mirror yang pas V jatuh ke belakang tiba-tiba jadi air.    Byaaarrrr!!! Air! Itu V berdiri di air? Itu tempat apa? Itu mimpi? Eh tunggu, air! Iya AIR! Inget dong di prologue, si V terjun ke laut setelah usap ingus. Iya bener, jadi ini ada hubungannya? Bisa jadi, cuma yang di MV kaya lebih dari sudut pandang orang sakau gitu. Gak jelas itu tempat apa. Mungkin itu delulu atau semacam bayangan seseorang yang lagi coba bunuh diri terjun ke air. Mau gak mau pasti mikir pembukaan MV ini kelanjutan dari prologue yang notabene V main terjun-terjun aja k

BTS (Bangtan Boys) GOES KKN

BTS GOES KKN Cast: BTS member Genre: Humor, friendship, family Lenght: Chapter Summary: Dapatkah kita merindukan masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) ??? Jungkook's Love Story Jungkook - IU “HEH KOOKIE BAWAIN BERASNYA!” Jimin teriak-teriak, Jungkook yang lagi enak-enak liatin rak permen jadi langsung jalan aja nyamperin Jimin. Sumpah sekarang Jimin kaya mak-mak, teriak-teriak merintah-merintah seenaknya. Tapi Jungkook gak masalah sih, Jimin punya banyak duit soalnya. “Opo maneh mas?” Jungkook nyamperin, Jimin ngasi isyarat biar Jungkook angkat karung berasnya. “Ayo buruan rek, bunda ku wes nyari’i aku terus iki.” Taehyung yang bilang. “Nanti tak anter pulang kok Tae, sante ae wes lah. Nanti aku yang ngomong sama bundamu.” Kata Jimin sante. Mereka belanja hampir dua jam. Mulai dari belanja bahan makanan pokok, sampe keperluan buat anak SD dan sebagainya. Belanjaan mereka jadi berkardus-kardus, Jimin sampe pusing liatnya soalnya barang-barang ini bakal ditaruh

[FANFIC] Time Machine Chap 4 [END]

 Akhirnya selesai juga.... Happy read all.. :D Bagi yang belum baca Chapter sebelumnya... Ini Link nya: http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-1.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-2.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/11/fanfic-time-machine-chapter-3.html                 “Dia terus menangis memikirkanmu.”                 “Kau tau, dia sangat menyukaimu.”                 “Aku harap kau tak mebuatnya kecewa.”                 “Tapi kedatanganmu kesini adalah kesalahan besar.”                 “Dia sudah bilang, dia ingin ikut denganmu ke masa depan.”                 “Satu Oh Sehun, tujuanmu kesini untuk melindunginya. Bukan membuatnya menjadi debu.”                 Perkataan Jongin terus berputar di otak Sehun. Dia sudah tau, seakrang waktu yang tepat untuk pergi. Jiyoung harus tetap disana untuk hidup. Sehun tak ingin lagi menjadi masalah