Langsung ke konten utama

[FANFIC] First Love - Chapter 13


Tittle: First Love
Cast: Kim Jongin, Kang Jiyoung, Oh Sehun, Jung Krystal, Choi Sulli, other
Genre: romance, comedy, fluff
Pairing: Kai/Jing
Lenght: series
Summary: "Cinta pertama itu ketika kau rela menghabiskan waktumu untuk memikirkannya dan kau menjaga hatimu untuk tetap menjadi miliknya dalam kurun waktu yang lama."
.
.
.




Taemin bersiul seraya menyusuri taman sekolah yang terlihat sepi, kakinya membawanya terus menyusuri taman hingga sampai pada lapangan basket terbuka. Matanya melebar bersamaan dengan dengan bibirnya yang tersenyum miring.
                “Sehun ternyata jauh lebih payah dari Jongin!” gumamnya.
                Sehun dan Krystal sedang duduk di tepi lapangan, membiarkan mereka duduk di lantai dengan Krystal yang terus menunduk sedang Sehun memerhatikannya dalam diam. Sepertinya mereka sudah seperti itu sejak tigapuluh menit yang lalu. Dan anehnya tidak ada yang coba-coba untuk mengganggu mereka berdua.
                “Oppa!” seseorang memanggilnya, tapi Taemin tidak bisa menemukan sosokyang baru saja memanggilnya.
                “Hei, disini!” suara itu lagi, Taemin menoleh mencari darimana suara itu berasal. Dan kemudian dia melihat sosok Sulli yang bersembunyi di belakang pohon besar tak jauh dari tempatnya beridiri.
                “Lagi nonton drama ya?” tanya Taemin menghampiri Sulli dengan senyum mengembang.
                “Tapi mereka berdua cuma diam dari tadi.” Bisik Sulli.
                “Kabar baiknya Jongin dan Jiyoung sudah jadian!” kata Taemin membuat Sulli hampir tersedak ludahnya sendiri, “Harusnya sih gitu!” sambung Taemin.
                “Kalian ngomongin apa?” Jongin sudah bergabung disana, di belakangnya terlihat Jiyoung yang juga ikut penasaran dengan apa yang mereka lakukan.
                “Hai pasangan baru!” goda Taemin, Jiyoung tersenyum malu sedang Jongin tertawa terang-terangan.
                “Kerempeng! Kau bikin Jiyoung malu!” Jongin memukul pelan kepala Taemin.
                “Oke selamat sebelumnya! Tapi Jongin, apa Sehun separah itu?” tanya Sulli, keempat pasang mata itu kembali melihat Sehun dan Krystal yang masih sama seperti tadi.
                “Bahkan mereka tidak bergerak daritadi!” komentar Taemin heran.
                Jongin, Jiyoung, Taemin dan Sulli masih sabar memerhatikan Sehun dan Krystal yang menjadi patung di tepi lapangan. Ke empat orang itu menahan nafas ketika Sehun mulai bergerak, tangannya memegang pundak Krystal dan terlihat Sehun mengatakan sesuatu. Sialnya mereka tidak bisa mendengar apa yang Sehun katakan.
                Detik berikutnya Krystal mengangkat wajahnya, menoleh pada Sehun dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Kemudian terlihat keduanya saling bicara dengan serius.
                “Daritadi kek!” keluh Jongin melihat Sehun dan Krystal sudah tidak menjadi patung lagi.

                Sehun dan Krystal…
                “Oke aku tau aku salah aku minta maaf. Mungkin aku terlalu kasar dan tidak peduli selama ini. Jadi tolong maafkan aku ya!” kata Sehun dan Krystal mengangguk pelan meskipun masih tergambar jelas kesal di wajanya.
                “Kalau memang suka bilang dong, aku kan gak tau.” Kata Sehun lembut, tapi tetap saja kalimatnya itu membuat Krystal naik darah lagi.
                “Kau itu memang ya…” Krystal benar-benar kesal bicara dengan Sehun.
                “Oke oke maaf aku salah lagi. Sudah yuk, kita kembali ke kelas dan pulang. Apa kau tidak sadar daritadi kita dimata-matai?” tanya Sehun, Krystal memandangnya dengan tatapan penuh tanya.
                “Apa?” tanya Krystal.
                “Jangan menoleh –mereka empat orang kurang kerjaan sedang bersembunyi di belakang pohon untuk melihat kita. IQ mereka kelewat jongkok ya. Apa mereka pikir kita tidak bisa melihat mereka darisini.” Jelas Sehun membuat Krystal menoleh tapi segera di tahan oleh Sehun dengan kedua tangannya.
                “Sinting, aku sudah bilang jangan menoleh!” kata Sehun dengan kedua tangan memegang wajah Krystal.
                “Memang siapa yang lihat?” tanya Krystal penasaran, dadanya bergemuruh karena Sehun sedang memegangnya seperti ini.
                “Siapa lagi kalau bukan Jongin, Jiyoung, Sulli dan Taemin?” Sehun berdecak kesal, “Baiklah kita buat ini cepat berakhir dan buat mereka puas.”
                “Kau ngomong apa sih?” Krystal benar-benar tidak mengerti dengan orang di depannya ini. Apa mungkin Sehun kerasukan hantu sekolah jadi aneh seperti ini?
                “Aku minta maaf ya, dan.. ehm.. yah langsung saja…” Sehun mendekatkan wajahnya pada wajah Krystal untuk mempertemukan bibir mereka. Terdengar pekikan kemenangan dari arah Jongin, Jiyoung, Taemin dan Sulli. Tapi Sehun tidak peduli dan ingin melanjutkan momentnya bersama Krystal.
                Sulli menjambak rambut Jongin dan Taemin sebagai luapan rasa senang. Entahlah, sepertinya drama yang mereka tonton saat ini tidak mengecewakan.
                “Aku lebih suka drama mereka daripada Jongin dan Jiyoung!” kata Taemin sambil tertawa, melupakan rasa sakit di kepalanya akibat jambakan Sulli.
                “Kau tidak kecewa karena aku tidak menciummu kan? Kang Jiyoung?” Jongin bertanya dengan wajah tanpa dosa. Taemin dan Sulli memandang Jongin ngeri dan Jiyoung sudah melepas sepatunya untuk di lempar ke Jongin.
                “Sepatuku cukup kuat untuk membuat kepalamu benjol!” kata Jiyoung horror.
***
                Jongin dan Sehun sedang berada di ruang keluarga seraya menatap ponsel mereka masing-masing. Mendekatkan ponsel pada telinga mereka, beberapa detik kemudian mengumpat pelan dan kembali memandang layar ponsel mereka. Entah apa yang membuat mereka begitu gelisah, tapi ada senyum tersirat di balik kegelisahan mereka.
                “Apa mereka sedang telepon sekarang?” tanya Sehun tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
                “Sepertinya begitu.” Jongin membuang nafas berat, “Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Sudah dua jam sejak aku mencoba menghubunginya tadi!”
                “Perempuan memang tidak bisa di mengerti.” Sehun menyerah dan melempar ponselnya ke samping. Meraih remote tv dan mulai mengganti channelnya.
                “Jadi Jiyoung itu orang yang kau cari itu? cinta pertamamu itu?” tanya Sehun tiba-tiba. Ya memang sejak mereka mulai bicara, keduanya tidak pernah membicarakan tentang ini dan membuat Jongin sedikit merasa bersalah. Toh sekarang Sehun sudah bersama Krystal, bukan masalah kan jika Jongin bercerita tentang Jiyoung.
                “Kurang lebih seperti itu.” kata Jongin.
                “Tidak masuk akal!” komentar Sehun, “Mungkin kalian benar-benar jodohnya.”
                “Semoga saja.” Jawab Jongin.
                “Tapi, apa Jiyoung tidak kecewa begitu tau kalau kau cinta pertamanya? Apa dia tidak menyesal karena menunggumu bertahun-tahun, tapi ternyata orang yang dia tunggu seperti ini?” tanya Sehun dengan nada serius. Jongin perlu beberapa detik untuk menahan keinginan memukul Sehun sebelum akhirnya gagal dan melayangkan tinjunya ke Sehun.
                “Sial!”  kata Jongin dan Sehun terbahak.
                “Aku kasihan pada Jiyoung. Hahaha!”

                “Jongin dan Sehun sudah baikan ya?” tanya Sulli begitu melihat mereka berdua kembali bersama dan saling mengumpat satu sama lain.
                “Dilihat dari tingkahnya sepertinya begitu.” Kata Krystal seraya menoleh sekilas pada Sehun dan Jongin yang sedang tertawa dan tidak ada yang tau apa alasannya.
                “Hei kalian bertiga, nanti ada rapat jam tiga sore. Rapat penting dan harus datang.” Lee Jieun memberitahu seraya memberi undangan bertuliskan nama Jiyoung, Krystal dan Sulli.
                “Sebentar lagi ada anak baru ya? Dengan senang hati aku menyambut mereka!” kata Krystal dengan senyum kemenangan terlukis di wajahnya.
                “Baiklah, kalian harus datang ya!” Jieun pindah ke tempat Sehun dan Jongin. Memberikan undangan serupa pada keduanya dan disambut tawa kemenangan oleh Sehun dan Jongin.
                “Noona, pastikan kita masuk dalam LP Team!” kata Jongin keras diikuti gelak tawa setuju Sehun.
                “Kita lihat saja, makanya kalian harus datang nanti sore!” kata Jieun sebelum akhirnya pergi. Jongin dan Sehun saling berbisik, membayangkan jika mereka jadi LP Team.
                “Apa kalian benar-benar mendaftar LP Team?” tanya Sulli menghampiri Jongin dan Sehun. Jiyoung dan Krystal juga ikut bergabung.
                “Tentu saja, jika tidak menjadi LP Team aku keluar!” kata Jongin.
                “Kalian semua, harus mendaftar LP Tem juga!” Sehun menunjuk Sulli, Jiyong dan Krystal.
                “Aku memang memilih LP Team.” Kata Krystal singkat seraya memakan snack kentang milik Sehun.
                “Dasar pasangan iblis!” kata Sulli.
                “Jangan bilang kau ingin menjadi EC Team seperti Minho hyung?” tanya Sehun penuh selidik.
                “Sulli tidak sebaik yang kau pikirkan!” celetuk Jiyoung diikuti tawa yang lain, “Dia mendaftar LP Team!”
                “Tapi aku ragu akan diterima jika yang mendaftar kalian!” Sulli menunjuk Sehun, Jongin dan Krystal dengan dagu, “Definisi iblis yang sesungguhnya!” lanjutnya.
                “Bagaimana denganmu?” tanya Jongin pada Jiyoung yang sedang asyik memainkan ujung jas seragam Jongin.
                “Eh?”
                “Jongin tanya bagaimana denganmu?” Sehun mengulang kalimat Jongin.
                “Aku, belum aku pikirkan.” Kata Jiyoung singkat, membuat Sulli dan Krystal terkikik melihatnya.
                “Jiyoung akan mendaftar LP Team juga, asal kalian tau!” kata Krystal. Jongin dan Sehun mengerutkan kening mereka.
                “Yah supaya lebih enak ngawasin Jongin. Kan lebih gampang kalau satu team.” Jelas Sulli membuat Jongin tersenyum seraya melirik ke arah Jiyoung yang pura-pura tidak mendengar.
                “Bener tuh, Jongin suka khilaf kalau melihat hobae-hobae cantik!”
                BUK
                Jongin memukul Sehun cepat begitu Sehun menyelesaikan kalimatnya.
                “WOI!” bentak Krystal marah pada Jongin.
                “Maaf Jung, cuma bercanda.” Kata Jongin menunjukkan deretan gigi putihnya. “Pacarmu itu memang hobbi mendapat pukulan dariku.”
                “Sialan!” Sehun membalas Jongin dengan menendangnya.

                “Yang lain mana?” tanya Jiyoung begitu menyadari hanya Jongin yang menunggunya.
                “Mereka sudah menunggu di markas. Ayo!” ajak Jongin, keduanya berjalan menuju markas besar untuk mengikuti rapat. Mereka saling menebak siapa-siapa saja yang akan menjadi LP Team, karena Team itu menjadi incaran banyak anak. Siapa yang tidak ingin jadi LP Team? Sarana balas dendam? Ya memang sebagian besar dari mereka berpikir seperti itu.
                “Sepertinya semua sudah berkumpul.” Bisik Jiyoung ketika Jongin membuka pintu dan terlihat banyak orang sudah hampir memenuhi kursi yang tersedia. Duduk mengelilingi meja besar, semua mata mengarah pada dua orang terakhir yang datang. Jiyoung tersenyum hambar ketika sadar semua sedang memerhatikannya.
                “Iya kami tau kalian pasangan, tidak perlu gandengan gitu dong!” celetuk Taemin diikuti tawa yang lain. Jiyoung yang malu segera melepas tangannya dari tangan Jongin, Jiyoung tidak sadar kalau sedari tadi dia bergandengan dengan Jongin.
                “Bilang saja iri!” jawab Jongin keras, membuat yang lain hanya menggeleng melihatnya.
                “Norak!” ledek Krystal.
                Jiyoung dan Jongin duduk bersebelahan, di samping kiri Jiyoung ada Krystal yang terlihat sangat serius. Jiyoung menoleh kesana kemari, mencari seseorang yang belum dia temukan.
                “Itu disana, di dekat Minho oppa!” kata Krystal seakan tau apa yang Jiyoung cari.
                “Wah, Minho oppa wakil ketua?” tanyanya begitu melihat struktur yang baru di temple di sebuah papan.
                “Jinki sunbae sudah lulus. Suho sunbae sekarang yang menjabat menjadi ketua dan Minho oppa dipilih menjadi wakil. Kau jarang ikut rapat sih!” kata Krystal menjelaskan.

                “Aku kan hanya ikut panitia penerimaan Hobae.” Elak Jiyoung.
                “Sstttt!” Sehun memperingatkan dua gadis untuk diam karena Suho akan memulai rapat.
                “Rapat kita mulai, sebelumnya aku akan memberitahu struktur terbaru kita karena beberapa anggota sudah lulus. Seperti yang kalian lihat aku menjabat sebagai ketua menggantian Jinki sunbae!” Suho tersenyum sembari menunduk rendah, beberapa anak tepuk tangan.
                “Kalian sudah menjadi anggota panitia penerimaan Hobae, beberapa memang sudah menjadi anggota Dewan dan sudah menjalani latihan dasar kepemimpinan. Agenda kita hari ini akan membagi kepanitiaan dan membagi kalian menjadi beberapa team.” Jelas Suho, semua anggota membalik kertas agenda yang sudah di bagi sebelum rapat mulai tadi.
                “Aku tau banyak dari kalian yang mendaftar sebagai LP Team…” banyak anak bersorak dan terkikik, “Tapi memang kami perlu banyak posisi itu karena LP Team tahun kemarin akan di angkat menjadi P Team, kalian tau P Team sudah habis karena mereka sudah lulus tahun ini.” Semua mata memandanga ke arah Chanyeol, Baekhyun, Minah, Luna dan Tao yang duduk bersebelan.
                “Dewan Anggota Tetap sudah menyeleksi kalian, dan sudah menempatkan kalian menjadi beberapa Team. Seleksi ini dipinpim Lee Jieun dan Lee Taemin sebagai wakilnya…” Taemin tersenyum sombong, seakan berkata ‘nasib kalian ada di tanganku’. “…tapi bisa berubah, karena inilah tujuan dari rapat ini. Jadi langsung saja aku perlihatkan nama-nama Team sementara.”
                Proyektor memperlihatkan nama-nama yang menjadi anggota Team. Banyak anak saling berbisik melihat nama-nama yang tertera. Tidak sedikit yang lega dan beberapa siap untuk melayangkan protes.
P Team: Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Bang Minah, Luna, Huang Zitao [FIX]
LP Team: Kim Jongin, Jung Krystal, Yook Sungjae, Kang Seulgi,
EC Team: Oh Sehun, Choi Sulli, Kang Jiyoung, Do Kyungsoo, Kim Jongdae
Coordinator Hobae: Lee Taemin, Nam Taehyun, Kim Myungsoo, Jung Eunji, Bae Suzy
                Terdengar gumaman para anggota dan bisikan disana-sini, Suho yang sudah memprediksi ini akan terjadi hanya tersenyum tenang. Taemin masih dengan sombongnya tersenyum jahil pada seiapa saja yang melihatnya, sedang Jieun memasang wajah siap untuk apapun yang akan diusulkan anggota lain tentang pekerjaannya dengan Taemin.
                Satu tangan teracung embuat semua pasang mata beralih memandangnya, orang itu terlihat amat sangat tidak puas dengan hasil penempatan team. Taemin yang seakan sudah mengira hal ini akan terjadi hanya tersenyumseraya membuka note dan menyiapkan pena.
                “Aku tidak setuju dengan penempatan team sementara ini.” Katanya tegas, memandang mantap pada Suho dan Minho kemudian beralih memandang Taemin sambil menyeringai kesal.
                “Pendapatmu kami tamping Oh Sehun. Silahkan jelaskan apa alasanmu keberatan.” Kata Suho, Jieun dan Taemin sudah siap mencacat di notenya sedangkan jari Kyungsoo sudah siap di atas keyboard, hendak mencatat apa yang akan Sehun katakana.
                “Yang pertama aku tidak suka ditempatkan di EC Team…” berapa anak terpukau dengan cara bicara Sehun yang begitu tegas, “…kemudian kenapa Lee Taemin sunbae, Jung Eunji sunbae dan Kim Myungsoo sunbae ditempatkan di coordinator sunbae? Menurutku bukan waktunya lagi mereka sebagai coordinator hobae karena mereka adalah sunbae di kalangan para anggota sendiri. Bukankah lebih baik kita menempatkan beberapa anggota angkatan baru sepertiku?”
                Beberapa anak mengangguk mengiyakan, Taemin hanya menggelengkan kepala seraya mencatat di notenya.
                “Taemin memilih coordinator hobae karena dia ingin cari pacar!” celetuk Jongin diikuti tawa anggota lainnya Jiyoung memandang Jongin memperingatkan tapi Jongin hanya membalas tatapan Jiyoung dengan jahil. Bahkan Suho ikut tertawa mendengar lelucon Jongin.
                “Tapi aku setuju dengan pendapat Sehun. Harusnya Taemin, Eunji dan Myungsoo tidak ditempatkan pada coordinator hobae.” Usul Minho, entah mengapa membuat Sulli berseri.
                “Sebenarnya aku sudah mengatakan ini sebelumnya, tapi Taemin, Eunji dan Myungsoo ingin team yang lebih santai tahun ini.” Jelas Jieun.
                “Enak saja, coordinator hobae bukan team yang santai. Kalian tidak bisa bersantai-santai apalagi kalau kalian mendapat hobae seperti Sehun. Kalian ingat tahun lalu aku direpotkan oleh Sehun!” Jongdae protes, beberapa anak terkikik karena kemudian Jongdae dan Sehun saling beradu mulut.
                “Jongin juga cukup merepotkan tahun lalu. Bahkan dia ditangani oleh P Team.” Kyungsoo menambahkan.
                “Sehun dan Jongin tidak ada apa-apanya disbanding si gila Sungjae!” Eunji ikut menambahkan.
                “Nah, jadi intinya Coordinator Hobae bukan pekerjaan yang mudah. Jadi biarkan aku, Eunji dan Myungsoo tetap di CH Team.” Taemin memberi saran.
                “Baiklah, ini semua memang bukan bukan pekerjaan yang mudah. Jadi bagaimana Oh Sehun, kau masih keberatan?” tanya Suho dan perhatian langsung beralih pada Suho.
                “Aku tetap keberatan, aku lebih cocok di LP Team.” Kata Sehun.
                “Sebenarnya kami ingin kau menjadi wakil ketua Oh Sehun. Kami sayang pada otakmu jika pekerjaanmu hanya memarahi anak orang!” kata Taemin.
                “Aku lebih setuju Sehun di LP Team. Dia sudah punya dasar melanggar aturan sejak awal. Aka lebih baik jika dia di LP Team.” Usul Minah mewakili P Team.
                “Kau hanya ingin ada orang pintar di Teammu kan?” ledek Myungsoo.
                “Bukan bodoh! Kita bisa berbagi Sehun jika kau mau!” tambah Luna.
                “Letakkan saja Sehun di semua team, aku yakin dia bisa mengatasinya!” Jongdae berkata dikuti anggukan beberapa anak.
                “Hyung!” sembur Sehun pada Jongdae, “Ayolah aku ingin di LP Team.”
                “Benar, LP Team akan lebih seru dengan Sehun. Dan Jiyoung juga kalau bisa.” Kata Jongin yang membuat semua orang menghela nafas mendengar kalimat terakhirnya.
                “Aku akan senang di tempatkan di LP Team.” Kata Jiyoung membuat yang lain ber-uhu.
                “Baiklah-baiklah aku rasa itu benar. Kang Jiyoung oke juga di LP Team. Aku minta Jiyoung di LP Team.” Kata Baekhyun.
                Rapat terus berjalan, mereka masih saling berdebat tentang penempatan team. Hingga dua jam kemudian team baru fix terbentuk. Sehun dan Jiyoung berakhir menjadi LP Team bersama Jongin, Krystal dan Sungjae. Sedang Sulli tetap menjadi anggota EC Team. Kang Seulgi menjadi CH Team dan Jung Eunji kembali pada EC Team.
                Sebelum mereka mengakhiri rapat, Kyungsoo membacakan hasil rapat sore itu dan memberitahu hari dan jam rapat berikutnya. Semua anggota sudah berkemas untuk pulang dan menyadari hari sudah gelap ketika keluar gedung.
                Sulli memisahkan diri akan sudah janji pulang dengan Minho, sedang Krystal masih menunggu jemputannya bersama Jiyoung, Sehun dan Jongin. Sebenarnya Jongin membawa mobil, tapi Krystal menolak dengan baik tawaran Jongin untuk mengantarnya dengan alasan ayahnya yang menjemput.
                “Eh Sehun, Jongin sini dulu. Bantuin dong!” Taemin berterik pada keduanya, Sehun dan Jongin melihat tumpukan dokumen yang harus mereka taruh di ruang rapat tadi.
                “Dari tadi kek, kita udah mau pulang nih!” keluh Jongin, mengingat mereka sudah ada di depan gerbang.
                “Sebentar saja. Bantuin dong. Sisanya ada di mobil Suho hyung tuh, bawain ya!” jawab Taemin. Sehun dan Jongin ikut membantu dan meninggalkan Krystal dan Jiyoung di depan gerbang. Namun tak lama setelah itu ayah Krystal sudah menjemput dan membuat Jiyoung menunggu sendiri disana.
                “Maaf ya, kalau saja bukan appaku aku pasti menemanimu. Maaf ya Jiyoung. Sehun dan Jongin tidak akan lama.” Kata Krystal sebelum dia masuk ke dalam mobil. Jiyong hanya tersenyum sambil berkata dia baik-baik saja meskipun menunggu sendiri. Toh sekolah juga tidak terlalu sepi
                Jiyoung memilih untuk memainkan ponselnya di sela menunggu Jongin dan Sehun datang. Jiyoung punya firasat Taemin memberi banyak pekerjaan untuk Jongin dan Sehun di dalam. Membuat Jiyoung sedikit kesal karena harus membuatnya menunggu lama. Sebenarnya bisa saja Jiyoung menyusul mereka ke tempat rapat, tapi ledekan Taemin membuat Jiyong mengurungkan niatnya. Pasti Taemin akan meledeknya tidak bisa jauh-jauh dari Jongin dan mengatainya pasangan baru yang sedang bahagia-bahagianya.
Jiyoung mulai mencari kesibukan lain dengan mengaduk isi tasnya, mecari tau mugkin saja ada barang menarik di dalam tasnya. Namun usahanya sia-sia kaena hanya ada buku dan kotak pensil di dalamnya.
“Jiyoung, kau belum pulang?” seseorang menghampirinya, keningnya berkerut melihat Jiyoung sendirian disana.
“Eh, Chanyeol oppa. Aku sedang menunggu….”
“Jongin ya?” tebak Chanyeol, Chanyeol mendaatkan pantatnya di sebelah Jiyoung berniat menemani Jiyoung sampai Jongin muncul.
“Ya, aku menunggu Jongin. Kau sendiri?” tanya Jiyoung balik.
“Menunggu Baekhyun, aku tidak bawa mobil hari ini.” Jawab Chanyeol. Hening kemudian karena tidak ada yang bicara selama lima belas menit penuh. Jiyoung kembali sibuk dengan ponselnya.
“Jadi kau benar dengan Jongin ya?” tanya Chanyeol terdengar hati-hati. Jiyoung langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel.
“Eh, ya. Iya benar aku dengan Jongin sekarang.” Jawab Jiyoung, sebenarnya Jiyoung tidak siap menerima pertanyaan seperti itu.
“Wah, pasti banyak yang patah hati mengetahui kau pacar Jongin sekarang.” Goda Chanyeol seraya tertawa ringan. Jiyoung hanya tertawa menanggapinya, sebenarnya merasa tidak enak membicarakan tentang hubungannya pada Chayeol sekarang.
“Hei…” kata Jiyoung.
“Aku harap kita masih bisa berteman ya…..”
BUK!
Sebuah pukulan melayang di wajah Chanyeol. Jiyoung memekik kaget melihat Jongin berdiri tak jauh dari mereka, terlihat marah seraya mengepalkan tangannya. Chanyeol memegang wajahnya yang terkena pukulan Jongin seraya menatap Jongin heran.
“Jongin kau ngapain sih?” teriak Jiyoung marah.
 “Kau salah satu orang yang patah hati kan? Jangan harap kau bisa mendekati Jiyoung lagi!” kata Jongin tegas.
“Jongin! Kau kenapa sih?” bentak Jiyoung pada Jongin.
“Kim Jongin, kau salah paham!” kata Chanyeol yang sudah berhasil mengatasi rasa sakitnya.
“Tidak, aku mengerti niatmu pada Jiyoung! Kau ingin….”
“Jongin cukup!!!” Jiyoung medorong Jongin, “Chanyeol oppa, aku minta maaf.” Jiyoung membawa Jongin menjauh.
“Untuk apa kau minta maaf…”
“KIM JONGIN!!!” bentak Jiyoung keras, membuat Jongin menatap Jiyoung penuh kecewa. “Dengarkan aku dulu!”
“Apa?” Jongin menatap mata Jiyoung dalam, “Jangan bilang kau masih menyukainya?”

TBC...

A/N: Hallo... masi adakah yang nunggu fanfic ini? Mood nulis Jongin Jiyoung lagi naik turun nih. Efek Jiyoung gak balik-balik ke korea. kkk... tapi untung comeback love me right ini bener-bener ngebantu mood buat nulis. comeback LMR ini punya rasa serupa pas comeback growl dulu sih. Rasa-rasa repeackage dan rasa-rasa mau puasa.
ini aku lagi UAS jadi mohon doanya ya reader semua... Di usakan fanfic ini segera berakhir. Udah gak betah, mungkin tinggal 2 chapter lagi. 

 

Komentar

  1. waa, maaf baru bisa kasih komen sekarang. ehm padahal udah baca beberapa hari yang lalu. eh baru kemarin sih. entah kenapa hati ini kepengen anti mainstream dengna menjadi squad sehun jiyoung sih ya. pengen anti mainstream aja sih. haha *meksa* part ini quiet short, menurutku sih atau mungkin gara2 aku terlalu menikmati dan terasa jadi part pendek. ehehe, i don't know either. sehun sama krystal, i don't a clear part about their relationship. atau aku yang nggak paham nih. mereka udah jadian belum sih? aku nunggu2 fanfic ini kok thor, makanya lekas update yah. walau ini memang berada di zona ujian. sukses buat kita ya, buat UASnya, IP nya, dan apa2nya. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] TEORI BTS RUN MV - PART 1

Dengan ini saya memutuskan untuk mereview MV RUN BTS, yang memang dirasa cukup menggangu kehidupan sehari-hari dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan otak bila tidak segera ditangani oleh spesialis kejiwaan. Dengan ini saya resmi menyatakan review MV BTS DIMULAI! MV RUN BTS ini dibuka oleh V yang berdiri di suatu tempat, gelap hitam, dengan tema mirror yang pas V jatuh ke belakang tiba-tiba jadi air.    Byaaarrrr!!! Air! Itu V berdiri di air? Itu tempat apa? Itu mimpi? Eh tunggu, air! Iya AIR! Inget dong di prologue, si V terjun ke laut setelah usap ingus. Iya bener, jadi ini ada hubungannya? Bisa jadi, cuma yang di MV kaya lebih dari sudut pandang orang sakau gitu. Gak jelas itu tempat apa. Mungkin itu delulu atau semacam bayangan seseorang yang lagi coba bunuh diri terjun ke air. Mau gak mau pasti mikir pembukaan MV ini kelanjutan dari prologue yang notabene V main terjun-terjun aja k

BTS (Bangtan Boys) GOES KKN

BTS GOES KKN Cast: BTS member Genre: Humor, friendship, family Lenght: Chapter Summary: Dapatkah kita merindukan masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) ??? Jungkook's Love Story Jungkook - IU “HEH KOOKIE BAWAIN BERASNYA!” Jimin teriak-teriak, Jungkook yang lagi enak-enak liatin rak permen jadi langsung jalan aja nyamperin Jimin. Sumpah sekarang Jimin kaya mak-mak, teriak-teriak merintah-merintah seenaknya. Tapi Jungkook gak masalah sih, Jimin punya banyak duit soalnya. “Opo maneh mas?” Jungkook nyamperin, Jimin ngasi isyarat biar Jungkook angkat karung berasnya. “Ayo buruan rek, bunda ku wes nyari’i aku terus iki.” Taehyung yang bilang. “Nanti tak anter pulang kok Tae, sante ae wes lah. Nanti aku yang ngomong sama bundamu.” Kata Jimin sante. Mereka belanja hampir dua jam. Mulai dari belanja bahan makanan pokok, sampe keperluan buat anak SD dan sebagainya. Belanjaan mereka jadi berkardus-kardus, Jimin sampe pusing liatnya soalnya barang-barang ini bakal ditaruh

[FANFIC] Time Machine Chap 4 [END]

 Akhirnya selesai juga.... Happy read all.. :D Bagi yang belum baca Chapter sebelumnya... Ini Link nya: http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-1.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-2.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/11/fanfic-time-machine-chapter-3.html                 “Dia terus menangis memikirkanmu.”                 “Kau tau, dia sangat menyukaimu.”                 “Aku harap kau tak mebuatnya kecewa.”                 “Tapi kedatanganmu kesini adalah kesalahan besar.”                 “Dia sudah bilang, dia ingin ikut denganmu ke masa depan.”                 “Satu Oh Sehun, tujuanmu kesini untuk melindunginya. Bukan membuatnya menjadi debu.”                 Perkataan Jongin terus berputar di otak Sehun. Dia sudah tau, seakrang waktu yang tepat untuk pergi. Jiyoung harus tetap disana untuk hidup. Sehun tak ingin lagi menjadi masalah